Benarkah Olahraga Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Benarkah Olahraga Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Almarhum aktor Ashraf Sinclair selama ini rajin berolahraga, bahkan termasuk seseorang yang rutin ikut program bermacam-macam jenis olahraga. Pada malam sebelum meninggal karena serangan jantung pun, dikatakan kalau Ashraf sempat berolahraga. Tapi, apakah olahraga bisa menyebabkan serangan jantung?

Di luar kasus Ashraf Sinclair, secara umum Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Sophia Benedicta Hage, SpKO. menjelaskan, rutin olahraga memang bermanfaat terhadap kesehatan jantung dan menurunkan risiko serangan jantung. Tetapi, faktor olahraga bukan satu-satunya alasan seseorang tidak bisa terkena serangan jantung. Ada banyak faktor lainnya yang berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang yang dapat memengaruhi kesehatan jantung.

“Contohnya pola makan, merokok, kadar kolesterol, kadar gula darah, tekanan darah, jam tidur atau jumlah waktu istirahat, kadar stres psikologis, dan bahkan sampai faktor genetik,” kata dr. Sophia kepada JawaPos.com, Rabu (19/2).

Sehingga, menurut dr. Sophia, sebenarnya yang lebih penting adalah mengetahui risiko kesehatan diri sendiri daripada memerhatikan tingkat olahraga. Tak jarang, seringkali seseorang yang melakukan olahraga berat lupa melakukan cek kesehatan rutin, seperti cek kesehatan jantung tahunan.

“Yang berbahaya bukan olahraganya yang berat, tetapi olahraga yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki risiko kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau sumbatan di pembuluh darah jantung,” paparnya.

“Apabila seseorang tidak memiliki faktor risiko, olahraga dengan intensitas tinggi sekalipun tidak berbahaya,” tambahnya.

Saat berolahraga, kata dia, tubuh kita memang bekerja lebih keras karena kontraksi otot, sehingga membutuhkan asupan oksigen yang tinggi. Kebutuhan oksigen yang tinggi ini membuat jantung berdetak lebih kencang dan dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah sesaat.

“Apabila kita sudah ada faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, risiko kenaikan tekanan darah dapat berbahaya. Atau apabila ada sumbatan di pembuluh darah, aliran darah yang sedang deras-derasnya dapat menyebabkan sumbatan lepas dan nyangkut di jantung,” katanya.

Gejala serangan jantung bisa sangat mendadak, sulit bernapas karena sakit yang berat, bisa juga diawali dengan sakit di dada kiri yang menjalar ke tangan pelan-pelan. Yang paling penting saat mengenali gejala serangan jantung adalah tidak mengabaikan nyeri yang terjadi atau tidak menyepelekan sulit bernapas, dan rasa pusing yang mungkin dialami.

“Jangan ragu periksa ke dokter apabila ada nyeri dada atau sesak. Dan jangan lupa cek kesehatan setiap tahun,” tegas dr. Sophia.[jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita