Jokowi Sebut Wuhan Dikunci, Tapi Faktanya AS dan Jepang Bisa Evakuasi Warganya

Jokowi Sebut Wuhan Dikunci, Tapi Faktanya AS dan Jepang Bisa Evakuasi Warganya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebanyak 243 WNI di Provinsi Hubei, China, masih terisolasi. Mereka menunggu dievakuasi dari provinsi yang menjadi zona merah penyebaran virus corona.

Hingga kini, pemerintah Indonesia masih berkoordinasi dengan China untuk mengevakuasi warganya. Tiga pesawat, yakni 2 unit Boeing B737 dan 1 unit C130 Hercules, termasuk Batalyon Kesehatan, sudah disiapkan TNI AU untuk berangkat ke Wuhan, pusat penyebaran virus. Pemberangkatan pesawat menunggu restu Kemlu.

Alasan Presiden Jokowi hingga kini belum menginstruksikan evakuasi lantaran masalah isolasi. Akses transportasi di lebih dari 20 kota di Hubei, termasuk Wuhan, memang ditutup total. 

"Tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi tetapi sekali lagi, kota-kota itu masih dikunci," kata Jokowi di Puskesmas Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1). 

Jokowi mengutamakan tambahan logistik untuk WNI di sana. Akses transportasi yang ditutup membuat stok makanan WNI di Hubei menipis. 

"Ini nanti mungkin dalam empat sampai lima hari baru urusan logistik yang akan dicarikan solusinya," tuturnya. 

Evakuasi Jepang dan AS
Walau Jokowi mengatakan evakuasi belum dilakukan karena Hubei terkunci, namun Amerika Serikat dan Jepang ternyata bisa memulangkan warganya. 

Kedua negara itu telah mengirim pesawat untuk mengangkut ratusan warganya di Wuhan. Bahkan 206 warga Jepang sudah berhasil dievakuasi dan tiba di Bandara Haneda, Tokyo, sejak rabu pagi (29/1) menggunakan pesawat All Nippon Airways. 

Dalam evakuasi Jepang, ada lima warganya yang mengeluh demam dan gejala corona, lalu langsung dibawa ke RS, meski belum diketahui penyakit yang mereka derita. 

Masih ada 300-an warga Jepang lainnya di Wuhan yang belum dievakuasi. Pemerintah Jepang telah berencana menyiapkan pesawat kedua untuk mengangkut warganya pulang.

Pesawat AS juga berhasil mengevakuasi warganya di Wuhan. Saat ini, pesawat yang membawa 240 orang, termasuk 9 anak-anak, tersebut masih dalam perjalanan ke Bandara Ontario. 

Pesawat akan transit lebih dulu di Alaska. Penumpang akan diperiksa oleh personel dari Centers for Disease Control and Prevention sebelum melanjutkan perjalanan ke AS. Penumpang yang menunjukkan gejala penyakit tidak akan diizinkan memasuki AS --dikarantina selama dua minggu.

Virus corona menyebabkan 132 orang meninggal di China dan hampir 6.000 orang terjangkit. Indonesia belum memberikan travel warning untuk wisatawan dalam menghadapi  virus yang diduga berasal dari ular dan kelelawar ini. [kp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita