Bandingkan Kasus Jiwasraya Dan Century, Rizal Ramli Ingatkan Jokowi Ilmu Lama Yang Dipakai Sri Mulyani

Bandingkan Kasus Jiwasraya Dan Century, Rizal Ramli Ingatkan Jokowi Ilmu Lama Yang Dipakai Sri Mulyani

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo diingatkan untuk berhati-hati dengan “ilmu lama” yang digunakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam menghadapi skandal gagal bayar Jiwasraya yang merugikan negara Rp 13 triliun.

“Ilmu lama” itu sudah digunakan Sri Mulyani dalam skandal Bank Century tahun 2008 lalu. Sri Mulyani yang ketika itu adalah Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucurkan bailout sebesar Rp 6,7 triliun untuk Bank Century.

Hal ini disampaikan ekonom senior Rizal Ramli mengingatkan Presiden Jokowi agar berhati-hati menghadapi manuver Sri Mulyani dalam menyelesaikan kasus Jiwasraya.


Sri Mulyani diberitakan hendak bertemu dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk membahas risiko sistemik kasus Jiwasraya.

“Ampun deh, pakai cara lama nakut-nakutin bakal resiko sistemik,” ujar Rizal Ramli.

“Buntutnya bail-out pakai uang negara!” tulis Rizal di akun Twitter miliknya dengan me-mentionakun Twitter Presiden Jokowi, @jokowi.

Rizal khawatir Sri Mulyani akan menggunakan cara lama ini untuk “menyelamatkan” Jiwasraya dan akhirnya akan merugikan negara.

“Payah banget sih. Ilmu kok ndak nambah-nambah? Banyak cara lain tahu. Wong waktu skandal Century, “sistemik” abal-abal kok,” demikian Rizal Ramli.

Pada tahun 2009 DPR RI membentuk Pansus untuk mengusut Century-gate dan akhirnya menyimpulkan bahwa Bank Century sudah bermasalah sejak proses akuisisi dan merger yang sarat dengan penipuan oleh pengurus Bank.

Dari kesimpulan pertama ini, Pansus Centurygate merekomendasikan kepada institusi aparat penegak hukum untuk mengusut berbagai pelanggaran hukum di Bank Century.

Sri Mulyani yang merupakan Menteri Keuangan dan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang mengizinkan bailout serta mantan Gubernur BI Boediono adalah dua sosok yang dinilai paling bertanggung jawab dalam kasus itu. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita