4 Anak yang Disekap Ibunya Belasan Tahun Ditemukan Terkunci di Kamar

4 Anak yang Disekap Ibunya Belasan Tahun Ditemukan Terkunci di Kamar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kondisi empat anak yang diduga menjadi korban penyekapan ibunya masih dalam pemeriksaan. Mereka ditemukan dalam sebuah kamar yang terkunci.

Kapolsek Pakis AKP Sutiyo menceritakan, pengecekan adanya dugaan penyekapan dilakukan atas dasar kemanusiaan. Karena berdasarkan laporan warga melalui kades, penyekapan sudah dilakukan dalam kurun waktu yang lama.

"Tadi kami bersama Muspika Pakis, tim dokter dari Puskesmas serta Dinas Sosial mendatangi rumah yang di informasikan menjadi lokasi penyekapan," kata Sutiyo saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (3/1/2020).

Sutiyo melanjutkan, ketika petugas masuk rumah langsung ditemui sang pemilik, Artimunah (62). Sebelumnya, ia membantah anak-anaknya berada di dalam rumah.

"Kemudian kami mencoba terus berkomunikasi, karena kecurigaan awal anak-anaknya ada di dalam kamar. Dan ternyata benar, ketika kita meminta ibunya membuka kamar yang dalam kondisi terkunci itu," imbuhnya.

Menurutnya, kamar yang berada di dalam rumah tersebut awalnya dalam kondisi terkunci. Di ruang belakang yang pertama kali dibuka ditemukan dua orang perempuan yang merupakan anak dari pemilik rumah.

"Kemudian dibuka juga kamar yang berada di bagian depan. Di sana juga ditemukan dua orang perempuan yang juga anak dari pemilik rumah. Kondisi seperti depresi, karena menolak saat akan kita evakuasi," beber Sutiyo.

Pemeriksaan medis menjadi langkah awal saat keempat anak dari pemilik rumah berhasil ditemukan. Untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

"Karena awal informasi yang kita dapatkan, diduga disekap selama kurun waktu yang lama. Setelah pemeriksaan medis, mereka kemudian kami bawa ke RSJ Lawang untuk mengetahui kondisi kejiwaannya. Termasuk ibunya," lanjut Sutiyo.

Sejauh ini pihaknya belum dapat mengungkap latar belakang pemilik rumah mengurung anak-anaknya, seperti yang dilaporkan oleh warga. "Yang kami lakukan awal adalah memastikan kondisi kesehatan anak, dan kejiwaaanya. Untuk latar belakang ataupun motif kami belum menggali keterangan dari penghuni rumah," pungkas Sutiyo.[dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita