Utang Indonesia Meroket, Demokrat: Hati-Hati!

Utang Indonesia Meroket, Demokrat: Hati-Hati!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, menyoroti utang luar negeri Indonesia yang naik secara fantastis pada Oktober 2019. Pemerintah diminta berhati-hati dengan makin meningkatnya posisi utang ini.

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per akhir Oktober 2019 tercatat US$400,6 miliar atau Rp5.614,41 triliun dengan kurs saat ini. Angka tersebut naik 11,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, lebih cepat ketimbang pertumbuhan September sebesar 10,4 persen.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), total utang itu terdiri dari sektor publik sebesar US$202 miliar dan swasta (termasuk BUMN) US$198,6 miliar. Fakta inilah yang dikhawatirkan oleh Hinca.

Sementara, pada satu sisi penerimaan pajak negara tidak memenuhi target. Per November 2019, penerimaan pajak baru mencapai 72 persen.

“Rasio penerimaan pajak kita sudah jauh dari target,” kata Hinca melalui laman resminya, Selasa (17/12). Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir November 2019, penerimaan pajak baru mencapai Rp1.136 triliun.

Realisasi itu baru mencapai 72 persen dari target Rp1.577 triliun di APBN 2019. Artinya masih ada kekurangan penerimaan pajak sekitar Rp441 triliun yang harus dicapai DJP.

Atas dasar itu, Hinca meminta Presiden Jokowi dan tim ekonomi pemerintah bekerja secara maksimal. Utang luar negeri itu harus dikontrol dan dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan petaka di kemudian hari.

“Memang masih dalam kategori ‘sehat’ menurut BI, tapi berhati-hati lah mengelolanya,” ujar Hinca.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita