Spektakuler, Reuni 212 Dihadiri Mantan Gangster Kanada yang Sudah Taubat

Spektakuler, Reuni 212 Dihadiri Mantan Gangster Kanada yang Sudah Taubat

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Acara Reuni Akbar 212 Senin di pelataran Monumen Nasional (Monas), Jakarta, akan diramaikan dengan kehadiran seorang mantan gangster asal Kanada, bernama Ishaq Mustaqim.

Melalui twitter dengan tagar #IshaqMustaqim, berita ini sempat viral dan menjadapat respon para netizen.

Dalam pesannya, pria berusia 41 tahun ini mengatakan, dia seharusnya datang langsung ke Indonesia dan memperpanjang perjalanannya satu minggu untuk bisa melihat 212 dengan mata kepala sendiri dan mengajak para ‘pejuang Muslim’ tanpa kekerasan yang mencitai tauhid dan perdamaian untuk hadir.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pria bertato ini memperkenalkan diri dari Montreal, Kanada.

“Terima kasih kepada Neno Warisman dan Kelompok Maharani Peduli dan Acara 212, yang mengajak saya menjadi bagian dari acara yang indah ini,” ujar Ishaq dalam bahasa Inggris.

Ishaq Mustaqim yang kisah hijrahnya banyak dimuat di Youtube ini selama seminggu ini melakukan safari dakwah di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung.

Pada saat yang sama saya ingin mengajak semua orang datang ke peristiwa 212, ujar Ishaq Mustaqim.

Pendiri Mustaqim TV Channel ini lahir di Montreal, Kanada, di usia 14 tahun dia terperosok dengan teman-teman dan lingkungan pengguna narkoba dan alcohol. Dia dijebloskan penjara di usia 15 tahun dan kebiasaannya berbuat buruk tak berhenti meski dikeluarkan dari penjara. Di usia 18 tahun, ia kembali dijebloskan ke penjara.

“Dua tahun di penjara, membuat saya memiliki otak kriminal, “ katanya dalam sebuah tayangan Millionaire Lifestyle Gives It All Up For Islam ~ Ishaq Mustaqim (My Path To Islam) di channel Youtube.

Ishaq yang banyak menghabiskan masa mudanya di jalanan membuatnya ia sering terlibat aksi perampokan dan pembunuhan, bahkan pernah tergabung dalam kelompok gangster terbesar di Kanada.

Seiring dia memeluk Islam, hidupnya berubah total dan berkeliling berbagai negara untuk cerita tentang kisah hijrahnya. “Saya seolah mualaf dari Kristen menuju Islam tahun 2012. Saya bersyukur kepada Allah setiap hari bahwa saya seorang Muslim. Jiwa saya yang cemas telah menemukan kedamaian dan ketenangan, “ ujarnya. [ins]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita