Pengamat: Gerindra Partai yang Realistis, Restu Politik Tergantung Logistik dan Isi Tas

Pengamat: Gerindra Partai yang Realistis, Restu Politik Tergantung Logistik dan Isi Tas

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bobby Nasution terlihat mesra saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu lalu (28/12).

Kehangatan pertemuan itu disebut-sebut menjadi sinyal restu Prabowo untuk menantu Presiden Joko Widodo itu untuk bertarung pada Pilkada Medan 2020.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan silaturahim itu hal yang lumrah bahkan wajib sebagai politisi. Namun, terlalu dini disebut mendapatkan restu.
 
"Kunjungan Boby ke Prabowo juga belum bisa dikatakan restu, apalagi baru pertemuan pertama. Bisa saja baru penjajakan awal," ujar Pangi, Senin,(30/12).

Pangi menjelaskan untuk masuk ke fase dukungan atau restu partai tentu  masih panjang prosesnya. Ditambah lagi Gerindra punya kader yang juga akan maju di Medan, yakni Dahnil Anzar Simanjutak.

"Tapi sepanjang yang saya cermati Gerindra ini partai yang realistis, bisa saja nggak bakal mendukung. Sekalipun itu kader sendiri karena terbentur soal logistik dan isi tas," katanya.

"Kalau bertarung biasanya Prabowo kan menanyakan anda punya uang berapa? Beliau nggak butuh (gelar) profesor atau doktor, tetapi butuh isi tas untuk modal bertarung," jelasnya.

Pertanyaan itulah, menurut Pangi yang sampai saat ini belum bisa dijawab tuntas oleh Dahnil. Sementara oleh Boby bisa saja tidak ada masalah soal pendanaan apalagi dirinya merupakan menantu Jokowi.

"Restu Prabowo masih dibuat menggantung apakah nanti bakal mengusung Boby Nasution atau Dahnil? Ini menarik untuk kita saksikan dan kita lihat ke depan cara bermain dan manuver Gerindra," pungkasnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita