Megawati Klaim Pulangkan Prabowo yang Keleleran, PKS: Itu Merendahkan Derajat

Megawati Klaim Pulangkan Prabowo yang Keleleran, PKS: Itu Merendahkan Derajat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera menilai, pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengungkit status stateless atau tidak berkewarganeraan Prabowo Subianto dapat merendahkan derajat Menteri Pertahanan RI tersebut.

Apalagi, kata dia, Megawati juga mengklaim dirinyalah yang menyelamatkan Prabowo saat masa stateless.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo memberikan respons atas pernyataan Megawati.

“Kalau di sini saya cuma menggarisbawahi, monggo Pak Prabowo bisa memberikan respons terhadap pernyataan Bu Megawati itu. Karena buat saya, pernyataan itu jadi kayak merendahkan derajat Pak Prabowo,” ujar Mardani di DPR RI, Rabu (4/12/2019).

Menurut Mardani, Megawati seharusnya tak mengumbar pernyataan tersebut. Sebab, Mega maupun Prabowo adalah tokoh nasional dan kekinian dalam satu koalisi, yakni mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin.

“Kalau buat saya, sesama elite bangsa, paling enak menyampaikan informasi dan pesan yang mendidik publik. Bukan pesan yang menurunkan atau menjatuhkan derajat orang lain, jangan,” kata Mardani.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjadi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Megawati saat berpidato dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Megawati mengklaim langkahnya merangkul Prabowo merupakan caranya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Dia mengaku tak pernah menganggap Prabowo sebagai musuh.

"Karena kalau buat saya itu, menurut Pancasila, musuh harus dirangkul. Kalau Prabowo musuh saya suruh dia (Prabowo) pulang, dulu saya ambil beliau (Prabowo) keleleran (terlantar)," kata dia.

Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengakui, saat menjadi Presiden RI, memarahi menteri luar negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan tidak memiliki kewarganegaraan atau stateless.

"Saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau, stateless? Tidak, saya marah pada menlu, saya marah pada panglima apa pun juga beliau (Prabowo), beliau manusia Indonesia. Beri dia kewarganegaraan. Begitu itu tanggung jawab," katanya. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA