Kalah Dari Brazil Dan Australia, Ma’ruf: Selama Ini Kita Hanya Tukang Stempel Saja, Sertifikat Halal.

Kalah Dari Brazil Dan Australia, Ma’ruf: Selama Ini Kita Hanya Tukang Stempel Saja, Sertifikat Halal.

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, mestinya Indonesia menjadi eksportir produk halal, bukan sebaliknya.

Hal ini diungkapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Ma’ruf). Ia heran mengapa Indonesia menjadi importir produk halal terbesar di dunia. Padahal Indonesia merupakan negara berpenduduk Islam terbesar.

Ma'ruf bahkan heran Indonesia kalah dari Brazil dan Australia selaku negara eksportir produk halal terbesar. Kedua negara tersebut jumlah penduduk Islam-nya jauh lebih sedikit daripada Indonesia.

Ternyata kita paling besar konsumen (produk) halal. 10 persen konsumen halal itu Indonesia. Tapi bukan produsen halal. Paling besar Brazil, kedua Australia. Keduanya bukan negara (dengan) penduduk Islam (terbesar)," kata Ma'ruf saat membuka Musyawarah Kerja Nasional Rabithah Alawiyah 2019 di Crowne Plaza Hotel, Jakarta, Jumat (6/12).

Indonesia bisa menjadi negara eksportir terbesar produk halal terbesar di dunia. Ma’ruf yakin, potensi yang dimiliki Indonesia  sangat besar.

Wapres Ma'ruf menambahkan, industri produk halal Indonesia bisa kalah dari Brazil dan Australia lantaran belum berjalan dengan baik. Pasalnya industri halal di Indonesia hanya dipahami sebatas penyematan status halal pada produk, bukan membuat produk.

Yang ingin kita kembangkan industri halal. Selama ini kita hanya tukang stempel saja, sertifikat halal. Kalau dari luar negeri kita endorse halal. Ternyata kita paling besar konsumen halal. 10 persen konsumen halal itu Indonesia. Tapi bukan produsen halal," ujar Ma'ruf.

"Paling besar Brazil, kedua Australia. Keduanya bukan negara penduduk Islam. Maka kita ingin ubah Indonesia jadi produsen halal terbesar di dunia. Kita ingin bangun industrial halal," tutup Ma’ruf. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita