Pengakuan Pemilik Gubuk Tempat Rabbial Merakit Bom Medan, 2 Anaknya Ditangkap Polisi

Pengakuan Pemilik Gubuk Tempat Rabbial Merakit Bom Medan, 2 Anaknya Ditangkap Polisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Raut sedih terlihat dari wajah Rudi Suharto (52) saat dijumpai dalam kediamannya di Jalan Tambak Lingkungan 20, Kelurahan Canang Kering, Kecamatan Medan Belawan, Jumat (15/11/2019) siang. Dia merupakan orangtua dari Aris (28) dan Fadli (23), rekan terduga pelaku bom Medan yang diamankan pada Kamis (14/11/2019) malam. Sementara seorang anak lagi, Andre (21) melarikan diri.

"Ya sedihlah saya melihat anak-anak seperti ini," ucap Rudi, Jumat (15/11/2019).

Menurutnya, selama anaknya ikut pengajian tidak menunjukkan tanda keganjilan. Mereka mengaji bersama teman-teman lain di lingkungannya. Dia juga tak menyangka gubuk tambak udang miliknya disebut sebagai lokasi perakitan bom.

"Saya sehari bisa 3-4 kali ke gubuk itu, jadi tahu kondisinya. Ketiga anak saya biasanya menginap di sana," katanya.

Rudi menjelaskan, gubuk area tambak miliknya didirikan sebagai tempat untuk menjaga lahan. Dalam gubuk itu terdapat sejumlah peralatan seperti cangkul dan parang. Di situ juga ditempatkan kepiting serta bibit ikan. Kesehariannya, mereka sering duduk-duduk di gubuk tambak tersebut.

"Sewaktu kejadian bom, orang itu kumpul di situ bertiga," ujarnya.

Soal dugaan bom di Mapolrestabes Medan dirakit pada lokasi gubuk tersebut, Rudi tak berani berspekulasi. Dia menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada polisi.

"Kalau itu saya kurang tahu. Tapi nanti kan ada hasil pemeriksaan dari polisi. Ada kejanggalan apa tidak," ucapnya.

Rudi menceritakan, Rabu (13/11/2019) sore seusai kejadian pada pukul 15.00 WIB, dia menonton tayangan televisi dan sekilas melihat wajah Rabbial. Dia merupakan orang yang pernah melintas dan bertegur sapa dengannya.

Rudi mengaku kenal Rabbial dari anak-anaknya. Orangnya sering datang saat siang hari ke tempat gubuk mereka.

"Jadi waktu kejadian sore itu saya ke gubuk. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya pulang ke rumah dan nyalakan televise. Pas itu saya melihat sketsa pelaku. Tapi karena mata saya kurang jelas dan gambar TV goyang-goyang, jadi enggak terlalu curiga,” katanya.

Malam harinya pukul 20.30 WIB, Rudi membawa serta kedua anaknya Fadli dan Aris ke rumah kepala lingkungan setempat. Sementara seorang anak lainnya bernama Andre tidak tampak lagi usai magrib. Andre hanya sempat pulang untuk mengambil makan pada sore hari.

"Anak saya memang tidak saya kasih lari. Sempat saya tanya kok bisa kayak gini kalian. Kan bapak suruh ngaji bagus-bagus. Saya bilang kalian harus bertanggung jawab. Karena sampai kapanpun kalian lari pasti akan dicari terus," tutur Rudi.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polda Sumut dan Polres Pelabuhan Belawan menemukan lokasi diduga perakitan bom Medan, Kamis (14/11/2019) malam.

Lokasinya dalam sebuah gubuk di tambak udang yang ada di Jalan Tambak Lingkungan 20, Kelurahan Canang Kering, Kecamatan Medan Belawan. Dalam penggerebekkan tersebut, turut diamankan dua pemuda Aris (28) dan Fadli (23), anak dari Rudi Suharto. [in]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita