Luhut Ungkap Perannya soal Prabowo Jadi Menhan Jokowi: Presiden Tanya Saya

Luhut Ungkap Perannya soal Prabowo Jadi Menhan Jokowi: Presiden Tanya Saya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap perannya atas masuknya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju.

Hal itu diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tv One pada Jumat (8/11/2019).

Ia menjelaskan, dirinya juga sempat memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kandidat menteri.

"Pak kita itu tidak hanya sekedar cari yang pintar pak, tapi menteri yang mau kerja sama dan mau dengar," katanya.

Lantas, presenter bertanya lagia apakah dia juga ikut andil dalam masuknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

"Kalau ini Pak Prabowo menjabat atau menempati posisi yang sekarang Menhan ikut andil juga enggak pak?," tanya presenter.

Luhut mengakui bahwa presiden sempat minta pendapatnya soal bergabungnya Prabowo Subianto.

Luhut menilai Prabowo Subianto memang pantas mengisi posisi tersebut.

"Ya Beliau tanya saya betul. Saya setuju banget."

"Beliau tanya, apa Pak Prabowo ini mau apa Menteri Pertahanan, paten itu pak saya bilang," tegas Luhut.

Pada kesempatan itu, Luhut juga mengatakan bahwa Jokowi sempat heran dengan pendapatnya.

Kendati demikian, Luhut mengatakan bahwa Prabowo Subianto memang merupakan tokoh yang patut diandalkan.

"'Loh kok bisa Pak Luhut', Pak Prabowo itu kalau nasionalisnya tidak perlu diragukan gitu, NKRI enggak perlu diragukan, Pancasila enggak perlu diragukan, Beliau di situ," demikian jelas Luhut.

Luhut mengakui dirinya memang memiliki hubungan dekat Prabowo Subianto.

"Dia wakil saya lama, dekat sekali. Presiden suka bingung juga kalau saya ngomong sama Prabowo."

"Saya lebih tua dari Beliau, tapi ya kita teman baik kok," katanya.

Menteri dari empat anak ini lantas membeberkan suasana setelah pelantikan Wakil Menteri pada 25 Oktober lalu.

Prabowo Subianto, Jokowi hingga Ketua Partai NasDem, Surya Paloh berkumpul menjadi satu.

"Tadi misalnya apa minum teh setelah pelantikan Wamen saya lihat hubungan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi begitu bagus, dengan Ibu Mega. Itu menimbulkan suasana yang baik sekali."

"Bagus ada Pak Surya Paloh di situ, Pak Wapres di situ, ya kita becanda-becanda," ceritanya.

Selain itu, ia juga memberikan detail bagaimana keakraban Jokowi dengan Prabowo Subianto.

Disebutkan, dua tokoh rival dalam Pemilihan Presiden 2019 tersebut sangat saling percaya satu sama lain.

Lantas, ia mengungkap pembicaraan mereka setelah pelantikan.

"Kalau Pak Jokowi tadi kalau Pak Prabowo bilang 'Wah saya Pak Presiden, harus patuh pada Panglima Tertinggi gitu, saya akan loyal pada Panglima Tertinggi', 'Jadi ini mengenai apa pak, ini tentang rekrutmen dia begini-begini dia laporin', Pak Presiden langsung buat putusan situ, Pak Prabowo silahkan saya dukung," ungkap Luhut.

"Bapak Presiden perintahkan Komandan Chief, ya jadi tadi keputusan Pak saya masih ada anggaran sekian miliar dollar, tinggal dua bulan saya mau anukan, saya mau minta arahan, langsung. Pak Presiden sudah Pak Prabowo tahu yang paling baik mana," sambung dia

Lihat videonya mulai menit ke-3:57:



Pada kesempatan itu, menteri asal 72 tahun itu menegaskan bahwa posisi Menteri Kemaritiman itu memang melingkupi banyak hal.

"Sebenarnya kan kemaritiman di mana saja itu bisa, di sini, di mana aja, karena kan di maritim luas banget," katanya.

Laut bukan hanya menyangkut masalah ikan, melainkan energi di dalamnya hingga meliputi potensi pariwisatanya.

"Air laut saja kita punya potensi 1,3 triliun dollar yang harus kita olah tapi kan ndak cuma 89 persen, baik itu dari ikannya, dari energinya, dari pariwisatanya dari macam-macam," jelas Luhut.

Menteri asal Sumatera Utara ini menjelaskan Kemaritiman dan Inventasi memang banyak berbicara masalah ekonomi.

"Memang Menko Perokonomian itu kan menangani menyangkut banyak ya, overlapping tidka begini ya tapi begini antara Menko Maritim dan Menko Perekonomian, jadi mereka mungkin banyak bicara soal stabilitas makro, fiskal itu kita banyak bicara eksekusinya," ujar Luhut.

Kendati demikian, hubungannya dengan Menteri Perekonomian yang sekarang, Airlangga Hartarto dengan yang dahulu, Darmin Nasution baik-baik saja.

Menurutnya, antar kementerian harus bisa bekerja sama dengan baik.

"Ga juga, saya dengan Pak Airlangga juga baik, kemarin juga sama dengan Pak Darmin juga enggak ada masalah. Sebenernya orang itu aja, kalau kita dewasa, pekerjaan tu banyak kok, enggak usah rebutan. Ya kalau kamu kerjain, kerjain aja yang penting selesai."

"Jadi jangan berebut, karena presiden berulang kali mengatakan teamwork jadi antara Kementerian di bawah saya dengen kementerian lain," jelasnya.

Sehingga inilah alasan mengapa, dirinya sering kali mengurusi hal-hal yang kira orang tak ada hubungannya dengan Menko Kemaritiman dan Investasi

"Yang orang lain suka lupa dan itu mungkin mental kita pekerjaan itu harus diselesaikan secara holistik, artinya seperti saya beri contoh mobil listrik gitu, banyak mempertanyakan atau ada yang mempertanyakan lah apa urusannya Menko Maritim ngurusin mobil listrik?."

"Padahal dia lupa, energi di bawah saya, SDM di bawah saya, perhubungan di bawah saya, industri itu ada di Menteri Perekonomian, ya saya undanglah rapat," ujar Luhut panjang lebar. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita