Kunjungan ke Jepang dan Korsel, Menperin Kawal Investasi Rp 70,4 Triliun

Kunjungan ke Jepang dan Korsel, Menperin Kawal Investasi Rp 70,4 Triliun

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan investasi di sektor industri manufaktur. Dua negara yang dianggap potensial untuk ditarik modalnya ke Tanah Air, Jepang dan Korea Selatan, terus didekati.

Potensi investasi yang begitu besar dari Jepang dan Korsel harus dikawal, sehingga mereka nyaman. Ini harus dilakukan dengan cepat, karena kecepatan ini yang diinginkan Bapak Presiden Joko Widodo," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di Jepang dan Korea Selatan, Senin (18/11).

Agus mengatakan, peluang investasi yang dibidik dalam kunjungan kerjanya kali ini adalah untuk industri otomotif, baja, dan kimia. Karena itu, dalam kunjungannya ini Agus menyambangi sejumlah jajaran direksi dari perusahaan-perusahaan ternama di dua negara tersebut.


"Kunjungan ini khusus untuk bertemu dengan industri," jelas Agus.

Agus juga memanfaatkan momen pertemuan kali ini untuk memperkenalkan diri sebagai Menteri Perindustrian yang baru, serta mendengar langsung aspirasi dari pelaku industri global. Sehingga mereka bisa dengan senang hati menanamkan modalnya di Indonesia.

Agus juga menegaskan, pihaknya terus mendorong investasi baru dari industri-industri kedua negara tersebut.

"Misalnya di Korsel ada perusahaan besar, nomor tiga di Korsel, tapi belum punya kegiatan produksi di Indonesia. Ini yang akan kami dorong," lanjut dia. 

Komitmen investasi yang dikawal dari lawatan ke Jepang dan Korsel ini diperkirakan mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 70,4 triliun). Angka tersebut di antaranya berasal dari rencana investasi Lotte Chemical sebesar 3,5 miliar dolar AS (Rp 49,2 triliun) untuk membangun pabrik baru petrokimia di Cilegon, Banten.

Selain itu, sekitar 200 juta dolar AS (Rp 2,8 triliun) dari Nippon Shokubai yang berniat membangun pabrik baru dan perluasan pabrik acrylic acid.

"Untuk rencana investasi ini masih ada hal yang perlu diselesaikan. Kami optimistis dengan kunjungan ini, hal-hal yang masih menjadi isu bisa kita selesaikan," demikian Agus. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita