Ketua KPK Larang UAS, Ustaz Haikal: Karena Beliau Bukan Pendukung Jokowi

Ketua KPK Larang UAS, Ustaz Haikal: Karena Beliau Bukan Pendukung Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad kembali jadi perhatian karena ceramahnya di KPK yang dipersoalkan. Ketua KPK Agus Rahardjo yang mempersoalkan dan sempat melarang dai yang akrab disapa UAS itu untuk ceramah di kantor lembaga yang dipimpinnya.

Tokoh Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hasan heran dengan larangan tersebut. Padahal, kata dia, undangan ceramah dari internal KPK kepada UAS sudah diajukan sejak lama.

"Ya, betul sudah cukup lama. Dan, saya dapat tembusan undangannya. Enggak ada (tembusan pimpinan KPK). Tapi, kan resmi diajukan," kata Haikal dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat, 22 November 2019.

Haikal menyindir pimpinan KPK terutama Agus Rahardjo seharusnya mengurusi kasus-kasus korupsi. Bukan malah urusin figur penceramah di KPK.

"Baru kali ini ya Ketua KPK urusuin siapa yang ceramah di kantornya. Baru kali ini. Enggak urusin korupsi-korupsi yang besar-besar. Itu lah yang saya pikirin," ujar Haikal.

Terkait itu, ia mengkritisi kembali karena dai Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq tak dipersoalkan menyampaikan ceramah di KPK. Haikal menyindir seperti ada perbedaan. Sebab, usai UAS ceramah, ada Gus Muwafiq yang ceramah di KPK tapi tak dipersoalkan.

"Hanya saja kita mengkritisi begini setelah itu Gus Muwafiq ya. Itu enggak ada kontroversi ya. Apa Gus Muwafiq disetujui Pak Agus tapi Ustaz Somad enggak disetujui. Kalau itu yang terjadi akhirnya kita bertanya-tanya," jelas Haikal.

Kemudian, ia menyebut kondisi saat ini memang ada perbedaan terhadap figur tertentu yang dilarang mengisi kegiatan ceramah di kantor seperti lembaga kementerian. Larangan inipun termasuk berlaku untuk Haikal.

"Perlu saya kasih tahu juga di publik, saya juga di-banned, diundang tapi akhirnya dibatalin hampir seluruh kementerian," ujar Haikal.

Dia menceritakan pengalamannya yang dibatalkan sepihak. Pembatalan itu dilakukan saat hari acara.

"Alasannya saya enggak tahu, Bank papan atas sudah jemput nih. Sudah sampai rumah nih. Tahu-tahu putar balik. Pak, enggak jadi pak. itu sering banget. Di kampus-kampus pun saya dibatalin," tutur Haikal.

Lalu, ia mengaku sempat berkomunikasi dengan UAS pasca ceramah di KPK. Komunikasi itu melalui WhatsApp.

"Saya hanya sempat WA-WA aja. Ya intinya beliau bicara baik soal integritas apa yang dibicarakan barusan. Cuman ya setelah dia pulang, selesai ceramah itu baru jadi kontroversi kan. Pak Agus akan memanggil yang mengundang," tuturnya.

Haikal pun menangkap dugaan kontroversi ceramah UAS di KPK ini karena muatan politis. Kata dia, berdasarkan pengalamannya, UAS dipersoalkan karena bukan pendukung Presiden Joko Widodo.

"Kalau menurut pengalaman saya, karena beliau bukan pendukung Jokowi termasuk saya tidak mendukung Jokowi sehingga yang sudah undang, batal, sudah undang, batal," ujarnya.

Dia menyebut larangan ceramah terhadapnya berlaku sejak Ramadan tahun 2018. Menurut dia, sejak Ramadan tahun lalu sampai sekarang larangan itu belum terputus. "Sejak Ramadan tahun lalu sampai sekarang itu tak pernah putus. Saya kira-kira ini lima tahun ke depan akan begitu," tuturnya.

Haikal menyebut kembali ceramah UAS yang dipersoalkan masih terkait politik. "Sudah pasti saya jamin. Saya bisa tunjukan WA-Wa-nya. Babe maaf, babe sekarang enggak boleh datang datang ke kantor dulu. Alasannya untuk menjaga kondusif," ujar Haikal. [vn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA