Fahri Hamzah: Wajah Islam Hilang dari PDIP

Fahri Hamzah: Wajah Islam Hilang dari PDIP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Bekas Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut jika  keislaman sudah hilang dari Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Hal itu disampaikan Fahri dalam sebuah video yang beredar viral di media sosial.

"Wajah Islam ini yang sekarang hilang dari PDIP, mohon maaf saja karena itu kemudian ada keinginan Pancasila mau direduksi keislamannya seolah-olah sila pertamananya bukan ketuhanan, seolah2-olahsila ketuhanannya itu sila terakhir," ujar Fahri dalam video diskusi yang terjadi tahaun 2018 silam.

Fahri menjelaskan, saat Megawati menjadi Presiden, dia melarang Ustaz Abu Bakar Ba'asyir diekstradisi ke Amerika Serika dan dibawa ke Guantanamo. "Saat masih ada Pak Taufiq Kiemas, masih ada keislamannya. Islam Sumatera masih kuat," kata dia.

Fahri membandingkan dengan zaman kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati. Saat zaman SBY tidak pernah ada yang mengakaitkan agama dan lebih mengedepankan demokrasi.

"Di zaman Pak SBY kita enggak pernah ketemu yang beginian sebab kita singgung tentang demokrasi, dia sensitif. Makanya dia bikin Partai Demokrat dan bertahan 10 tahun di pemerintahan. Kita gak pernah ada konflik seperti ini," ucap dia. 

Dihubungi VIVAnews, Fahri menjelaskan, pernyataan itu disampaikan lantaran dipicu oleh situasi terakhir oknum-oknum yang tidak memahami sejarah dan lahirnya bangsa Indonesia.

"Saya ungkap itu karena kebetulan paling ektrem pernyataan itu lahir dari kelmpok berwarna merah. Saya ingatkan, akar Islam dari semua kelompk, karena yang tidak Islam itu cuma komunis yang menetang proklamasi dan menentang UUD karena tidak ikut perumusan pembukana UUD, PKI telah dinyatakan partai terlarang," kata dia.

Fahri juga mengingatkan supaya pihak-pihak yang terlalu jauh ke kiri untuk segera kembali ke Pancasila.

"Yang kiri tolong ke tengah, yang kanan juga ke tengah. Kami dari Partai Gelora itu mengajak untuk kami ketengah," kata Fahri. [vn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA