UAS Beri Tanggapan soal Film The Santri, Yusuf Mansur Bereaksi

UAS Beri Tanggapan soal Film The Santri, Yusuf Mansur Bereaksi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Film The Santri yang saat ini menjadi perbincangan hangat publik, terkait hal itu Ustadz Abdul Somad menyampaikan pandangannya. Pandangan itu disampaikan Ustadz Abdul Somad menjawab pertanyaan jamaah yang disampaikan saat dirinya memberikan tausiyah di Masjid Al Hikmah, Tanjung Pinang, Kepri.

Ustadz Abdul Somad mengaku sudah menonton trailer film yang dibintangi anak Ustadz Yusuf Mansur, Wirda Mansur dan Emil Dardak.

"Apa pendapat Ustadz tentang film The Santri yang tidak mencerminkan kehidupan pesantren yang sebenarnya. Dan disutradarai oleh Livi Zheng yang kontroversi itu," ucap Ustadz Abdul Somad membacakan pertanyaan jamaah.

"Kalian mancing-mancing aja. Udah banyak komentar-komentar. Ikuti aja yang udah ada itu. Saya yang beban lama aja belum selesai," tutur Ustadz Abdul Somad disambut tawa jamaah.

Kemudian UAS menjawab pertanyaan itu, Ustadz Abdul Somad menegaskan, haram hukumnya masuk ke rumah ibadah orang lain. "Haram," tegas UAS.

"Saya tak nonton filmnya sampai habis. Baru menengok trailernya aja," ungkap Ustadz Abdul Somad.

Meskipun hanya menonton trailernya saja, yang bisa dirinya komentari menurut UAS, ada dua hal. Pertama masuk  ke rumah ibadah.

"Karena Nabi SAW tak mau masuk ke dalam tempat kalau di dalam itu ada patung berhala," jelas Ustadz Abdul Somad.

"Maka dalam Islam, mazhab Syafii mengharamkan masuk ke dalam rumah ibadah (yang) di dalamnya ada berhala," terang UAS.

Kedua, tentang masalah laki-laki dan perempuan berdua-duaan tak mahrom. 

"Pandang-pandangan. Oleh sebab itu maka, kita jaga anak cucu kita dari perbuatan-perbuatan maksiat," tukasnya.

Bahwa ada misi-misi sesuatu dibalik ini semua, Ustadz Abdul Somad mengatakan wallahu alam bis shawab.

"Kita akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT," tandasnya.

UAS menegaskan, Islam tak perlu diajari bagaimana berinteraksi sosial dengan saudara kita non muslim. Karena kita sudah lama bertetangga.

"Apalagi orang Tanjung Pinang. Seandainya orang Tanjung Pinang ini ekstrim, takkan ada orang Tionghoa di Tanjung Pinang," bebernya.

"Kita semuanya bisa menerima. Siapapun yang datang semua bertetangga berkawan, bersahabat," ujar Ustadz Abdul Somad. 

"Tapi kalau sudah dalam masalah ibadah ritual tidak ada tawar-menawar," imbuh UAS seraya mengutip surat Al Ikhlas.

"Sekarang banyak yang tak bisa membedakan, kebablasan. Tidak bisa membedakan mana toleransi, mana telor asin. Harus bisa dibedakan. Jangan karena toleransi mengorbankan keyakinan, akidah, anak-anak kita. Naudzubillah," paparnya.

"Dan orang-orang yang pernah di pesantren pun, ketika menonton itu mengatakan ini bukan anak pesantren. Anak pesantren tak begitu," pungkas UAS.

Terkait tanggapan UAS tersebut, ayah dari Wirda Mansur, Ustadz Yusuf Mansur membalasnya. Yusuf Mansur mengunggah ulang video tanggapan Ustadz Abdul Somad di akun Instagram miliknya @yusufmansurnew.

Dalam postingan itu, Yusuf Mansur menuliskan caption pendek:

“Ada nasihat guru qt, UAS. Saya&Wirda, pmbelajar. Lg trs bljr knn kiri,” tulis Yusuf Mansur. [mc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita