Romo Franz: Pengibaran Bendera Bintang Kejora Tidak Selalu Diartikan Ingin Merdeka

Romo Franz: Pengibaran Bendera Bintang Kejora Tidak Selalu Diartikan Ingin Merdeka

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengibaran bendera Bintang Kejora bukanlah simbol kemerdekaan yang diinginkan masyarakat Papua dan Papua Barat.

Begitu yang disampaikan Guru Besar Filsafat STF Driyarkara, Romo Franz Magnis Suseno. Menurut Romo Franz, masyarakat Papua hanya menganggap bendera Bintang Kejora sebagai lambang masyarakat Papua. Masyarakat Papua dipastikan tidak ingin merdeka.

"Kalau orang Papua ini (diibaratkan) sebuah lapangan sepak bola, misalnya berteriak damai mau merdeka, nggak perlu ribut-ribut. Dia malam hari tidur lagi, tidak berarti mereka akan merdeka," ucap Romo Franz Magnis Suseno saat diskusi publik di Kantor Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Jakarta, Sabtu (7/9).

Bahkan menurut Romo, pengibaran bendera Bintang Kejora tak masalah. Tidak akan mengganti bendera Merah Putih sebagai simbol negara Indonesia.

"Kalau bendera Bintang Kejora dinaikan apa nggak bisa bilang ini bintang mereka. Nggak apa-apa itu, tidak mengurangi Merah Putih," katanya.

Romo juga sangat menyesalkan tindakan represif aparat keamanan yang tidak segan-segan menghajar masyarakat Papua yang mengibarkan bendera Bintang Kejora.

"Tapi dia (rakyat Papua) terus dihantam, dipukul, yang biasanya (mengakibatkan) ada orang (yang) mati," tandasnya. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita