Ada Rumah Tua di Tengah Kompleks Apartemen, Berapa Harganya?

Ada Rumah Tua di Tengah Kompleks Apartemen, Berapa Harganya?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebuah rumah tua dengan atap yang sudah usang terperangkap di dalam area kompleks apartemen Thamrin Executive Residence di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Posisi rumah yang terletak sekitar dua meter di bawah permukaan jalan membuat pemandangan di lokasi tersebut berbeda dengan kawasan apartemen pada umumnya.

Sang pemilik, Lieus mengaku mempertahankan tanahnya saat pembebasan lahan karena rumah tersebut menjadi saksi bisu kehidupan keluarganya turun temurun. Bahkan saat pengembang apartemen melakukan pembangunan, warga asli kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang tersebut tetap kukuh tak meninggalkan rumahnya.

Kabarnya, rumah ini bahkan sempat ditaksir hingga Rp 2,5 miliar oleh pengelola apartemen untuk dibebaskan. Namun di saat warga lainnya yang memilih menjual tanah mereka, Lieus tetap tinggal di rumah tersebut hingga kini.

Kira-kira, berapa harga rumah ini?

Pengamat Properti sekaligus Direktur Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan harga tanah di lokasi tersebut ditaksir bisa lebih dari Rp 35 juta/m2.

"Pasaran di sana tanah tinggi, bisa Rp 35 juta ke atas," katanya kepada detikcom saat dihubungi Sabtu (21/9/2019).

Dengan taksiran luas rumah sekitar 50 m2, maka harga rumah bisa berada di rentang sekitar Rp 1,75-2 miliar. Ali bilang, jika benar harga Rp 2,5 miliar pernah ditawarkan untuk rumah tersebut, maka seharusnya rumah itu bisa dilepas.

"Harusnya seperti itu, tapi ya nggak bisa dipaksa kalau memang pemilik nggak mau jual," katanya.

Chief Customer Service Apartemen Thamrin Executive Residence, Emi, membenarkan Lieus adalah warga lama yang meninggali rumah tua itu sebelum apartemen dibangun. Meski demikian, Emi menuturkan Lieus dengan penghuni apartemen hidup berdampingan.

Emi mengatakan pihaknya menghargai keputusan pemilik yang bertahan tinggal di rumah itu sehingga pihaknya memilih hidup berdampingan, meski tak lazim.

"Jadi saling hidup berdampingan, tidak ada yang komplain, tidak ada yang terganggu, nyaman-nyaman saja gitu. Jadi selama ini tidak ada masalah apapun. Penghuni juga tidak terganggu," ucap Emi.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita