Polda Jatim Undang FPI hingga Pemuda Pancasila Terkait Asrama Papua

Polda Jatim Undang FPI hingga Pemuda Pancasila Terkait Asrama Papua

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengaku sengaja mengundang perwakilan Front Pembela Islam (FPI), Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI), dan Pemuda Pancasila, membahas peristiwa gesekan di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya. Mereka sepakat bersama-sama jaga kedamaian Jatim. 

"Kami kumpulkan dari ormas yang dari FKPPI, Pemuda Pancasila, dan FPI, terkait peristiwa tanggal 17 Agustus (di Asrama Mahasiswa Papua). Kebetulan kami datang dan beraudiensi," kata Luki usai acara cangkrukan dengan mahasiswa di rumah dinasnya Jalan Bengawan Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa malam, 20 Agustus 2019. 

Dia mengatakan, pertemuan itu direspons baik oleh ketiga organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) itu. "Alhamdulillah, mereka merespons dan ikut serta untuk menciptakan suasana yang kondusif di Jawa Timur, dan mereka sepakat untuk ikut membantu," ujar Luki. 

Dalam pertemuan itu, lanjut dia, ketiga OKP memberikan penjelasan yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua dan tujuan massa datang ke sana pada Jumat dan Sabtu, 16-17 Agustus 2019. "Aduan dari mereka ada beberapa media yang menurut mereka sangat menyudutkan," kata Luki bercerita.

Dia mengiyakan pendapat ketiga ormas tersebut bahwa memang tiga hari terakhir sejak gesekan massa dengan mahasiswa Papua terjadi, banyak berita-berita tidak benar yang tersebar di media sosial.

"Tiga hari terakhir memang tersebar di media sosial berita-berita hoaks yang menyudutkan, baik dari ormas maupun perseorangan," tandas Luki. 

Sebelumnya, perwakilan OKP yang hadir dalam pertemuan, Tri Susanti alias Susi, mengatakan bahwa tujuan utama massa ormas mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan hanya terkait bendera Merah Putih. Jika kemudian ada lontaran kata rasialis kata dia, "itu bukan urusan kami."

Susi mengaku tak menyangka gesekan di Jalan Kalasan memicu kerusuhan di Papua. "Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas, menyampaikan permohonan maaf apabila ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan (kata bernada SARA) itu," kata Susi di Polda Jatim.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara FPI, Slamet Ma'arif membantah kadernya ikut mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan saat gesekan terjadi. Dia mengklaim FPI difitnah. "Fitnah itu. Enggak benar," ujar Slamet, Selasa malam, 20 Agustus 2019. [vn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita