Menyoal Anies Gubernur Akal Pikiran

Menyoal Anies Gubernur Akal Pikiran

Gelora News
facebook twitter whatsapp


Oleh Soemantri Hassan*

Sungguh bab demi bab yang diucapkan Rocky Gerung (Roger) dalam ILC edisi 13 Agustus 2019 mencapai klimaksnya mana kala ia menyatakan harusnya Jakarta dalam kepimpinan Anies menjadi Gubernur Akal Pikiran bukan seperti Ahok Gubernur Mulut.

Tema ILC semalam itu (13/08/2019) yang remeh temeh sebetulnya dari tema ILC yang ada. Tapi Roger dugaan saya menyempatkan hadir karena ada sesuatu yang penting harus ia sampaikan. Ia pake siasat memanfaatkan satu momentum baginya menyampaikan itu langsung di hadapan Anies dan jutaan pasang mata rakyat Indonesia menjadi saksi. 

Menyoal Anies Gubernur Akal Pikiran

Roger malam itu bicara penuh perspektif, ia bukan badut seperti klaim polisi dungu Roger bukan saja mampu membedah adanya suatu koordinator bullying pada sosok Anies dan secara ilmiah itu dapat dibuktikan. 

Namun ia juga menyampaikan yang lebih penting yaitu  harapannya agar Jakarta segera  melakukan positioning sebagai kota proklamator di dunia. Kota peradaban Indonesia. Anies punya potensi itu karena ia Gubernur Akal.

Roger lebih jauh melihat potensi Anies dengan para dedicated teamnya untuk lebih serius melakukan perubahan kota Jakarta sebagai kota sejarah. Karena di Jakarta banyak noktah noktah sejarah peradaban menjadi Indonesia.

Ada 23 janji politik Anies salah satunya agar Jakarta menjadi pusat kebudayaan. Dalam dua tiga tahun ini Anies berkarya di pengendalian harga sembako dan transportasi serta terbaru soal sampah publik. Kita harus apresiasi.

Namun dalam hal menjadikan Jakarta barometer kota budaya perlu diperkuat dengan sisa waktu kepemimpinan yang ada. Masih banyak legacy mesjid mesjid di Jakarta yang tak terurus yayasan terdahulu. Masih ada sejarah yang terkubur di awal kita merdeka.

Apakah ini hoax? oh tidak. Mesjid di Kampung Jami Kampung Baru Bandengan Selatan tempat saya lahir misalnya. Itu warisan budaya dalam dokumen pendiriannya belum tersenyuh pemprov sedangkan yayasan pendiri para habaib terdahulu tidak mengurusnya lagi.

Terkait harapan Roger, soal Rumah Soekarno. Proklamasi di dengungkan rumah pegangsaan Menteng, kini hanya menjadi patung Soekarno Hatta.

Apakah saya hanya menulis? tentu tidak beberapa sudah di sampaikan secara prosedur via proposal namun kita positf thinking mungkin Anies masih sibuk dengan karya karya yang lain. Belum prioritas karya menjadikan kota Jakarta menjadi kota budaya dan sejarah. Apa yang disampaikan Roger mewakili harapan saya dan pejuang Jakarta kota budaya. Rocky you are Rock! (*)

 *) Pemerhati Kebijakan Publik Inisiator Aliansi Masyarakat Anti Kekerasan (A.M.A.K )

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA