Megawati Sindir Surya Paloh: Katanya Mau Berdikari, Beras Kok Impor?

Megawati Sindir Surya Paloh: Katanya Mau Berdikari, Beras Kok Impor?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum PDI Perjuangan menyentil Surya Paloh soal kebijakan impor yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo. Diketahui, kementerian yang mengurusi impor di bawah naungan Enggartiasto Lukito selaku Mendag. Enggar sendiri adalah kader Nasdem.

Sentilan Megawati berawal dari apresiasi kepada Pemerintah dan DPR yang sudah mengesahkan UU Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Megawati juga secara langsung meminta Jokowi untuk mendirikan Badan Riset Nasional. 

Mega mengulas ajaran Bung Karno tentang Pancasila. Bagaimana ideologi Pancasila yang terbuka bisa terasa kehadirannya untuk rakyat, yakni kesejahteraan dan keadilan sosial. 

"Pancasila yang hadir dalam bentuk kebijakan pembangunan nasional di segala bidang kehidupan baik bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, mental spiritual maupun lingkungan hidup.Kebijakan harus berdasar pada kebutuhan riil rakyat. Dijalankan dengan memanfaatkan potensi bangsa," tutur Mega, Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (8/8). 

Menurut Mega, saat ini terjadi keanehan di Indonesia. Ia menyinggung soal solusi jalan pintas  untuk mengatasi kekurangan beras , yakni impor. Kata Putri sulung Bung Karno ini, langkah tersebut kurang tepat dan tidak sejalan dengan cita-cita Pancasila. 

"Gimana mau negara maju, kalau sudah bilang beras kurang, jalannya pintas impor, katanya mau berdikari, diatas kaki sendiri kok ya mesti selalu kalau kurang langsung impor. Kalau suatu saat enggak bisa ekspor lagi gimana, mikir," sindir Mega di hadapan peserta dan tamu undangan termasuk Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.  

Untuk diketahui, Surya Paloh (SP) dalam beberapa kesempatan pidato politiknya selalu berbicara soal restorasi Indonesia. SP dalam jargon kampanye politiknya selalu berbicara tentang bagaimana membangun Indonesia yang berdikari dan bisa berdiri di atas kaki sendiri. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita