Duh, Pabrik Hengkang dari Batam Pindah ke Myanmar

Duh, Pabrik Hengkang dari Batam Pindah ke Myanmar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Said Iqbal pernah mengungkapkan ada dua pabrik di Batam, Kepulauan Riau, yang akan tutup. Ancaman PHK pun terjadi terhadap ribuan karyawan. 

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Edy Putra Irawady menjelaskan kondisi Batam terkini. Ia memang mengaku ada perusahaan yang hengkang dari Batam. Perusahaan tersebut pindah ke Myanmar (ralat: sebelumnya ditulis Kamboja), demi mencari upah lebih murah daripada di Batam. 

"Iya bener alasannya upah ya  murah karena mungkin hanya butuh low skilled labour," kata Edy, Selasa (20/8). 

Edy mengatakan di Batam dua pabrik yaitu PT Foster Electronic Indonesia dan PT Unisem Batam sedang dirundung masalah, dari persoalan upah tenaga kerja 

"Januari Foster 2019 sudah selesai (tutup). Mereka mencari upah murah. Unisem masih berlanjut dan sudah ada kesepakatan terus berproduksi sampai selesai ordernya. Unisem masalahnya merugi 2 tahun berturut-turut karena persaingan," kata Edy. 

Sebelum hengkang, Foster memproduksi alat speaker dan audio pada mobil. Lokasi pabrik ini berada di Kawasan Industri Batamindo, Mukakuning, Batam. 

"Jadi memang footless industry itu mudah pindah, dia mencari upah murah. Itu produk yang sifat persaingannya ketat, kayak kemeja alas kaki yang mengharapkan upah murah," katanya. [cb]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita