'Polisi Koboi' di Lembang Diperiksa Provost, Polri: Tak Ada Pelanggaran

'Polisi Koboi' di Lembang Diperiksa Provost, Polri: Tak Ada Pelanggaran

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Polri memastikan aksi koboi perwira menengah (pamen) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, AKBP Deden, tidak melanggar apa pun. Diketahui, Provost Lemdiklat sebelumnya memeriksa AKBP Deden terkait viralnya video dia menenteng benda mirip pistol di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.

"Tak ada pelanggaran," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2019).

Dedi menuturkan pemeriksaan terhadap AKBP Deden oleh Provost Lemdiklat Polri telah selesai. "Sudah selesai, hasilnya tidak ada masalah," ujar Dedi.

Seperti diketahui, video aksi AKBP Deden tersebut menjadi viral di media sosial Instagram. Tayangan berdurasi 59 detik itu pertama kali diunggah oleh akun @bdgsosmed. Dalam video yang diambil warganet dalam mobil tersebut menunjukkan ada tiga orang pria tengah beradu argumen di pinggir jalan, satu di antaranya menenteng benda mirip pistol.

Divisi Humas Polri lewat akun Instagram resminya, @divisihumaspolri, merespons viralnya video tersebut. Dalam keterangannya, akun resmi Divisi Humas Polri menyebut aksi koboi seorang pria di Lembang, Bandung Barat, itu dilakukan seorang polisi yang belum diketahui identitasnya.

Meski belum mengetahui identitas pria yang menenteng pistol tersebut, Divisi Humas Polri sudah yakin yang dilakukan polisi tersebut merupakan upaya untuk melindungi warga. Klarifikasi itu ditayangkan dalam dua tayangan yang diunggah dalam waktu yang hampir bersamaan, Rabu (3/7).

Belakangan, barulah diketahui identitas pria yang menenteng benda mirip pistol itu adalah AKBP Deden. Brigjen Dedi Prasetyo menyebut benda mirip pistol itu diduga airsoft gun, bukan senjata organik Polri.

"Faktanya, dari keterangan Kabid Humas, dia hanya mau mengamankan orang yang malak. Jadi bukan sesuai dengan video yang diviralkan di medsos itu. Kami sudah memberikan peringatan kepada yang memviralkan itu karena narasi yang dibangun tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Namun demikian kan yang bersangkutan sedang diperiksa tentang kepemilikan yang diduga airsoft gun," terang Dedi, Jumat (5/7).

Sementara itu, Asep Odik (54), saksi mata dalam kejadian, mengatakan ia sempat berusaha meredakan ketegangan antara polisi tersebut dan seorang remaja pria yang diduga mengalami disabilitas mental.

Asep menduga peristiwa ini terjadi karena oknum tersebut tak terima saat remaja itu menyodorkan gelas plastik bekas air mineral ke pengendara yang melintas. "Saya sudah jelaskan, Hamdan ini tidak normal sambil memohon. Kalau normal mungkin tidak akan melakukan hal seperti itu (menyodorkan gelas plastik untuk meminta uang)," kata Asep saat ditemui di kediamannya, Senin (1/7).

Menurut dia, ibu Hamdan pingsan saat mendengar anaknya mendapatkan perlakuan seperti itu. "Ibunya menyusul ke sini, takutnya Hamdan diapa-apakan," ujarnya.

Menurut Asep, Hamdan merupakan anak yatim. Ayahnya meninggal dua minggu yang lalu, sedangkan ibunya tak bisa mencari nafkah karena sering sakit-sakitan.

"Kadang suka tiduran di pinggir jalan, orang-orang yang sering lewat sini sudah maklum dan tahu kondisinya. Kalau pria yang bawa pistol itu, jujur saya baru pertama kali melihatnya," tutur Asep. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita