Soal Partai Demokrat, BPN: Enggak Pernah Aktif, Kok Usul Bubarin Koalisi

Soal Partai Demokrat, BPN: Enggak Pernah Aktif, Kok Usul Bubarin Koalisi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno heran dengan usulan pembubaran koalisi Pilpres 2019. Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik sebelumnya mengusulkan agar kedua kubu koalisi Pilpres segera dibubarkan agar tensi politik di akar rumput segera mereda.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mempertanyakan usulan kader Demokrat tersebut. Mengingat, sejauh ini partai berlambang mercy itu dinilai tidak aktif dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur.

"Namanya juga orang enggak pernah aktif, enggak pernah datang rapat, enggak ada angin, enggak ada hujan, ngusulin bubarin koalisi. Mungkin yang bersangkutan kebelet, pihak mereka dapat menteri dari kubu Pak Jokowi," ucap Andre saat dikonfirmasi, Senin (10/6/2019).

Politikus Partai Gerindra ini bahkan kembali mempersilakan kepada Partai Demokrat jika ingin keluar dari koalisi pengusung Prabowo-Sandi. Dia menegaskan, koalisi masih akan terus berjalan sampai proses Pemilu rampung.

"Koalisi ini masih terus berjalan karena proses pemilu belum selesai. Proses pilpres belum selesai karena masih ada gugatan di MK, dan kami terus berkoordinasi dengan koalisi kami," katanya.

Pria asal Sumatera Barat ini bahkan menyampaikan keheranannya kepada Rachland yang dinilai tidak memiliki kontribusi di koalisi Prabowo-Sandi selama masa Pilpres. Dia bahkan menyamakan Rachland dengan Wasekjen Demokrat lainnya, Andi Arief yang sama-sama kurang aktif dalam koalisi.

"Berkoalisi itu kalau punya masukan silakan disampaikan di dalam, bukan bikin gaduh. Di situ saling memberikan masukan, tapi di internal bukan merongrong atau bikin gaduh terus," ujar Andre.

Andre juga kembali mengingatkan kepada Demokrat soal etika koalisi untuk dijaga agar tidak membuat kegaduhan jika masih ingin bertahan di Koalisi Indonesia Adil Makmur.

"Kita fokus gugat di MK jangan bikin gaduh. Kalau mau keluar silakan, kalau memang kebelet menjadi menteri direshuffle Juni Juli ini ya monggo silakan," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik dalam cuitan di akun Twitter pribadinya meminta calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan nomor urut 02 Prabowo Subianto membubarkan koalisi partai politik pendukungnya masing-masing. Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di paslon 01 dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di paslon 02.

Alasan Rachlan menyampaikan hal tersebut dilatarbelakangi tensi politik yang tinggi di masyarakat usai Pilpres 2019. "Sekali lagi, Pak @jokowi dan Pak @prabowo, bertindaklah benar. Dalam situasi ini, perhatian utama perlu diberikan pada upaya menurunkan tensi politik darah tinggi di akar rumput," cuit Rachland, Minggu (9/6/2019). [in]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita