TNI Sangkal Prajuritnya Pingsan saat Jaga Kotak Suara karena Keracunan

TNI Sangkal Prajuritnya Pingsan saat Jaga Kotak Suara karena Keracunan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Komando Daerah Militer V/Brawijaya dan Kepolisian RI mengklarifikasi soal heboh kabar pingsannya Praka Yudha Agnie dengan mulut berbusa usai bertugas menjaga kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjerang, Surabaya, pada Kamis, 16 Mei 2019. Hasil pemeriksaan medis menyimpulkan, Yudha kehilangan kesadaran bukan karena keracunan makanan. Kondisi Yudha pun sudah membaik.

Klarifikasi itu disampaikan Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Infantri Singgih Pambudi Arinto saat menjenguk Praka Yudha di RS dr Muhammad Soewandhie Surabaya, Jumat, 17 Mei 2019. Hadir pula menjenguk di lokasi, Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto dan Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.

“Kita mengklarifikasi berita-berita berkembang di media sosial bahwa salah satu anggota Kodam V/Brawijaya atasnama Praka Yudha ketika melaksanakan pengamanan kotak suara, BKO Polres KPPP, terutama Polsek Kenjeran, mengalami pingsan sehingga sampai saat ini dirawat di RS Soewandhie,” kata Singgih membuka keterangan.

Singgih membantah rumor berkembang di media sosial bahwa Yudha keracunan makanan. “Kami tegaskan bahwa berita itu tidak benar. Dari gejala-gejala klinis yang ada, dari hasil pemeriksaan terhadap yang bersangkutan maupun rekan-rekannya, pemeriksaan scan security terhadap makanan terakhir (yang dikonsumsi), maupun hasil kerja RS Soewandhie, tidak menunjukkan gejala-gejala yang bersangkutan keracunan.”

Dia menjelaskan, saat berjaga kotak suara, Yudha bersama rekan-rekannya makan sahur pukul 03.00 WIB. Lima jam berikutnya Yudha melakukan serah-terima tugas dengan anggota lain. Singgih menjelaskan, tugas penjagaan kotak suara diatur secara bergantian setiap enam jam sekali.

Praka Yudha Agnie, seorang anggota TNI Angkatan Darat, sebelumnya dilaporkan kehilangan kesadaran usai menjaga kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Kota Surabaya, Kamis, 16 Mei 2019. Dirawat di RS dr Muhammad Soewandhie, Kepolisian menyebutkan Yudha sudah sadar kendati masih dalam perawatan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera membenarkan informasi itu. “Dia (Praka Yudha Agnie) memang anggota yang diperbantukan di PPS,” katanya dikonfirmasi VIVA pada Kamis malam.

Barung mengatakan bahwa musabab pendarahan otak yang dialami Yudha sudah dianalisis. “Bukan karena makanan yang dibagikan di Polsek. Seakan-akan karena makanan, itu enggak benar. Saat ini yang bersangkutan juga sudah sadar,” katanya. [vv]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA