Massa Pro-Prabowo Gelar Aksi Diskualifikasi Jokowi pada 20-22 Mei

Massa Pro-Prabowo Gelar Aksi Diskualifikasi Jokowi pada 20-22 Mei

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sejumlah massa pro-Prabowo Subianto akan menggelar aksi damai untuk meminta KPU mendiskualifikasi capres petahana Joko Widodo. Aksi damai ini akan dimulai pada 20 hingga 22 Mei mendatang.

Hal ini diungkapkan oleh anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Titiek Soeharto. Dia menyebut aksi ini akan berlangsung damai tanpa ada kericuhan.

"Tentunya kita akan kelihatannya demo damai, tanpa kekerasan. Mungkin kita duduk saja sampai aparat, ini kan selama ini kita kaya dicuekin saja nih. Kita sudah teriak-teriak pemilu curang, DPT ganda, DPT bermasalah, yang meninggal begitu banyak, kita sudah menyuarakan itu. Tapi kok kayanya dicuekin saja. Nah, ini bentuk protes kita. Kita nanti akan melakukan demo damai," ujar Titiek setelah menghadiri deklarasi 'gerakan kedaulatan rakyat' di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).

Terkait seberapa banyak massa aksi, Titiek tidak menjelaskan secara terperinci. Namun dia punya perkiraan massa yang akan datang.

"Tanggal 21, 22, mungkin 20, 21, 22 Mei, insyaallah banyak (massa yang hadir), tidak seperti 212, tapi cukup banyaklah. Kalau pemerintah mengerahkan aparat 160 ribu TNI, 100 sekian ribu polisi, insyaallah massa kita lebih dari itu," katanya.

Dia menegaskan aksi ini akan berlangsung damai sampai sejauh aparat tidak melakukan kekerasan kepada peserta aksi. Dia juga menyebut tempat aksi ini kemungkinan ada di beberapa titik, salah satunya tempat yang dipertimbangkan adalah Bundaran Hotel Indonesia (HI).

"Saya rasa ada beberapa titik, mungkin juga di Bundaran HI," jelasnya.

Terkait tujuan aksi ini, Titiek menyebut aksi ini digelar untuk menuntut lembaga pemilu mendiskualifikasi Jokowi-Ma'ruf pada pilpres 2019. Dia meminta agar Jokowi didiskualifikasi karena merasa pihaknya dicurangi.

"Harapannya didiskualifikasi, mana yang curang? Petahana yang curang. Ini harus didiskualifikasi," tegasnya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita