Istri Mustofa Nahrawardaya: Banyak Sekali Polisi Hanya Sekadar Tangkap Bapak

Istri Mustofa Nahrawardaya: Banyak Sekali Polisi Hanya Sekadar Tangkap Bapak

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pegiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya kini mendekam di rumah tahanan Bareskrim Mabes Polri.

Ia ditangkap dari kediamannya, kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, pada pukul 3 pagi tadi (Minggu, 26/5). 

Cathy Ahadianti, istri anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu, menceritakan, ketika itu suaminya usai mengisi ceramah itikaf di kawasan Tebet. 

"Jam 2 pagi, Bapak baru istirahat sebentar, kebetulan Bapak masih agak sakit. Rencananya mau bangun sahur jam 4, tapi jam 3 pagi bel rumah kami, dibel terus. Ternyata ada Pak RT sudah bersama polisi," tutur Cathy saat dihubungi.

Jumlah polisi yang datang ke rumah, menurut Cathy, sangat banyak hanya sekadar menangkap suaminya. Mustofa digiring tanpa perlawanan.

"Karena Bapak kooperatif jadi nggak diborgol. Mereka bawa surat lengkap, ada surat penangkapannya juga. Ini saya bawa kopi-nya," jelas Cathy. 

Dalam surat itu hanya dijelaskan Mustofa disangkakan pasal pemberitaan bohong di media Twitter pada 24 Mei di Jakarta Selatan. Cathy mengaku tidak tahu detail ihwal penangkapan Mustofa. 

"Saya kurang tahu. Di surat tidak tercantum apa-apa. Tapi saya sempat mendampingi Bapak di sana, infonya terkait 22 Mei," lanjut Cathy. 

Sebelumnya, melalui akun @AkunTofa, Mustofa mencuit perihal tewasnya seorang remaja akibat disiksa oknum polisi pada saat kerusuhan menyusul aksi penolakan hasil Pemilu di Bawaslu beberapa waktu lalu.

"Innalilahi-wainnailaihi-rajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat yg disiksa oknum di Komplek Masjid Al Huda ini, Syahid hari ini. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiiin YRA," tulisnya. 

Mustofa juga menyertakan cuitan itu dengan rekaman video seorang pemuda yang tengah ditindak oleh sejumlah oknum polisi berseragam lengkap.

Belakangan dari penjelasan pihak kepolisian, pemuda yang ditindak itu tidak meninggal dan bukan bernama Harun. Pemuda itu adalah Andri Bibir alias A, salah satu tersangka yang memasok batu kepada para perusuh untuk menyerang aparat saat terjadi kerusuhan. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita