Beredar Nama-nama Calon Menteri Kabinet Jokowi-Amin, Ada Sandiaga Uno

Beredar Nama-nama Calon Menteri Kabinet Jokowi-Amin, Ada Sandiaga Uno

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Saat ini beredar draf sejumlah nama yang masuk kabinet kerja Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf periode 2019-2024. Nama-nama calon menteri yang tercantum dinilai pengamat masih belum ideal karena masih ada nama yang tersangkut masalah hukum dan berkinerja buruk saat menjadi menteri periode sebelumnya.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin tidak yakin nama-nama menteri itu bersumber dari dari Istana atau dari tim Jokowi. Menurutnya, nama-nama tersebut masih akan banyak berubah hingga Oktober nanti agar bisa memenuhi sesuai koalisi parpol yang mendukungnya.

"Jika ada perubahan nomenklatur. Itu hak presiden. Sah-sah saja. Namun untuk membangun kabinet, jangan asal comot orang. Cari orang-orang yang betul ahli di bidangnya dan perbanyak dari kaum profesional," ujar Ujang Komarudin, Jumat (24/5/2019).

Ujang menyarankan, jika ada menteri saat ini yang kinerjanya tidak bagus, tidak berprestasi maka jangan dipakai lagi di kabinet mendatang. Sehingga untuk kabinet kerja Jokowi – Ma’ruf jangan lagi menempatkan orang -orang itu lagi. Karena jika merujuk draft nama yang beredar maka nama - nama yang masuk kabinet Jokowi – Ma’ruf masih ada nama-nama yang tersangkut kasus hukum.

Oleh karena itu, katanya, nama- nama tersebut harus dicoret di kabinet Jokowi – Ma’ruf. Sehingga kabinet Jokowi - Maruf ke depan menjadi kabinet yang bersih ke depannya.

Sandiaga

Sementara terkait ada nama Sandiaga Uno di kabinet Jokowi - Maruf maka hal tersebut sesuatu yang bagus. Apalagi Sandiaga merupakan tokoh muda potensial. Sehingga harus diberi kesempatan untuk bisa membangun bangsa dan negara. Prinsipnya yang menang merangkul yang kalah. Karena membangun bangsa harus bersama-sama secara gotong royong.

Hanya Spekulasi

Pengamat politik dari Point' Indonesia (PI) Karel Susetyo mengatakan, beredarnya draf sejumlah nama yang masuk kabinet kerja Jokowi-Maruf periode 2019-2024 hanya sekedar spekulasi saja. Karena secara politik nama - nama yang masuk draft tersebut belum menampakkan konfigurasi dari koalisi parpol pendukung. Padahal ada sejumlah parpol yang mendukung Jokowi - Maruf seperti Golkar, Nasdem, PDIP, PSI, PKB, dan PPP.

"Pada sisi lain, juga belum menampakan keseimbangan kursi dari masing-masing parpol pendukung," kata Karel Susetyo, Jumat (24/5/2/2019).

Karel menilai, bisa jadi sejumlah nama-nama yang masuk kabinet Jokowi - Maruf sekedar test the water dari figur-figur yang baru akan masuk ke dalam kabinet nanti. Sehingga bisa terlihat akseptabilitas publik dari para figur tersebut. Oleh karena itu beredarnya sejumlah nama yang dikabarkan masuk kabinet Jokowi - Maruf tidak perlu dianggap secara serius. Bisa jadi beredarnya nama - nama tersebut di kabinet Jokowi - Maruf sebagai tipu muslihat (gimmick) saja. "Sekedar gimmick politik ringan saja," tandasnya. 

Terkait jika memang benar nama-nama itu masuk kabinet kerja Jokowi - Maruf maka sangat bergantung kepada Presiden Jokowi untuk merombak posisinya atau tidak. Apalagi ada beberapa nama yang masuk draft itu belum pas mengingat keahlian dan rekam jejaknya. Di antaranya TB Hasanuddin yang memang lama di Komisi I DPR. Tapi ia belum pernah menjadi kepala staf di militer.

Selain itu  Pramono Anung juga demikian. Ia belum pernah duduk di Komisi II DPR. Sehingga perlu belajar untuk menjadi Mendagri. Harusnya Pramono Anung  ditempatkan sebagai Mentamben. Selain itu masih banyak lagi nama yang harus dirombak.

Berikut Nama-nama Calon Menteri yang Beredar

MENTERI KOORDINATOR
1. Menteri Koordinator Bidang Polhukam : Jend. TNI. (Purn) Luhut Binsar Panjaitan
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Dr. Sri Mulyani
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan : Dr. A. Muhaimin Iskandar
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Alam: Jend. TNI. (Purn). Moeldoko

MENTERI
1. Menteri Sekretaris Negara : Prof. Dr. Widodo Eka Cahya.
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Prof. Dr. Hendrawan Supratiknyo.
3. Menteri Dalam Negeri: Dr. Pramono Anung Wibowo
4. Menteri Luar Negeri : Dr. Retno Lestari Priansari Marsudi
5. Menteri Pertahanan : Jend. TNI (Purn) T. B. Hasanudin
6. Menteri Hukum dan HAM : Prof. Dr. Mahfud MD, SU.
7. Menteri Komunikasi dan Informatika: Dr. Rudiantara
8. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi:  Prof. Dr. Pratikno
9. Menteri Keuangan: Prof. Dr. Mardiasmo
10. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) : Ignatius Jonan
11. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil  Menengah: H.  Nusron Wahid, SE, ME
12. Menteri Perindustrian: Dr. Eric Tohir
13. Menteri Perdagangan: Haryadi Sukamdani
14. Menteri Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan:  Surya Paloh
15. Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi: H. Syaifullah Yusuf.
16. Menteri PU dan Perumahan Rakyat : Basuki Hadi Muljono
17. Menteri Lingkungan Hidup : Susi Pujiastuti
18. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN : Airlangga Hartanto
19. Menteri Agama: Prof. Dr. Mahasin. MA
20. Menteri Kesehatan : Ilham Oetama Marsis
21. Menteri Sosial: Mayor (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono
22. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : Grace Natalie
23. Menteri Pendidikan Nasional: Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si
24. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi: Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi
25. Menteri Pemuda dan Olahraga: Agus Gumiwang Kartasasmita
26. Menteri Kebudayaan Nusantara: Dr. Hilmar Farid
27. Menteri Perhubungan : Dr. Bambang S.  Brojonegoro
28. Menteri Kelautan dan Perikanan : Dr. Budi Karya Sumadi
29. Menteri Pariwisata : Triawan Munaf
30. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral : Dr. Arif Budimanta

PEJABAT SETINGKAT MENTERI
1. Jaksa Agung : Tumpak Panggabean
2. Panglima Tentara Nasional Indonesia : Andika Perkasa
3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia: Tito Karnavian
4. Sekretaris Kabinet : Johan Budi SP


KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN
1. Kepala Badan Intelijen Negara  : Budi Gunawan
2. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Sandiaga Uno
3. Kepala Badan Ekonomi Kreatif : Irfan Asy'ari Sudirman

Keterangan: 

1. Menko Kemaritiman berubah menjadi Menko Kemaritiman & SDA.

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dipisah menjadi: Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Kebudayaan Nusantara.

3. Kementerian Desa PDTT digabung ke Kementerian Dalam Negeri & Kementerian Tenaga Kerja. [ht]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA