Prabowo: Yang Jual Beli Jabatan Siapa? Yang Bagi-bagi Amplop Siapa? Mana Buktinya!

Prabowo: Yang Jual Beli Jabatan Siapa? Yang Bagi-bagi Amplop Siapa? Mana Buktinya!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Capres Prabowo Subianto melancarkan serangan tajam terhadap rezim Jokowi saat menyampaikan orasi kebangsaan di acara Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019). 

Prabowo mengawali orasinya dengan menjelaskan alasan mengapa dia bersama Sandiaga Uno berdiri di hadapan lautan manusia yang hadir di GBK.

"Saya bersyukur, berterima kasih Allah SWT Tuhan Maha Besar, terima kasih ya Tuhan, kau berikan kesempatan untuk membela rakyat saya. Kau beri kesempatan untuk melawan angkara murka, untuk melawan ketidakadilan, untuk melawan pemimpin-pemimpin yang menipu rakyatnya sendiri," kata Prabowo disambut teriakan massa.

Prabowo mengungkapkan bahwa, saat ini Ibu Pertiwi Indonesia sedang diperkosa oleh para penguasa dan elite rakus. Menurutnya, kekayaan alam Indonesia dicuri terus menerus, dan dibawa kabur ke luar negeri.

"Saya berdiri di sini karena saya berpandangan bahwa negara kita sedang sakit, saudara-saudara sekalian, Ibu pertiwi sedang diperkosa!" tegas Prabowo.

"Kekayaan kita diambil terus, hak-hak rakyat diinjek-injek, kepala desa dipanggil, diancam-ancam. Kiai-kiai, ulama dikejar-kejar. Emak-emak ditangkap. Orang hanya bicara ditangkap dan dijebloskan ke penjara!," papar Prabowo.

"Saudara kita Ahmad Dhani meringkuk di penjara. Hai hakim yang memberi ketidak adilan kepada rakyat, jangan kira kau tidak dicatat. Hai gubernur-gubernur, bupati-bupati, jangan kau ancam-ancam rakyatmu sendiri. Dulu rakyat mengusir penjajah, sekarang rakyat yang akan mengusir kalian yang dzolim. Ingat, tidak ada satu senjata pun di dunia yang bisa melawan kekuatan rakyat," Prabowo mengingatkan.

Prabowo kemudian menyinggung soal kebocoran uang Negara akibat dikorupsi oleh pejabat-pejabat pemerintah.

"Tiga hari lalu, KPK bilang, uang negara yang bocor itu 2000 Triliun, duit kita bocor!. Ini bukan kata saya, tapi kata KPK. Kalau lima tahun lagi, berarti kebocoran uang negara bisa 10.000 Triliun," ungkap Prabowo.

Dengan demikian, Prabowo mengaku tidak heran bila maraknya korupsi telah menghilangkan daya ekonomi nasional. Prabowo pun meminta rezim Jokowi berhenti menipu rakyat.

Ketum Gerindra itu lalu menyinggung elite politik di barisan Koalisi TKN Jokowi-Ma"ruf Amin yang baru-baru ini terciduk OTT KPK. Yaitu, Ketum PPP Romahurmuziy dalam kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu TKN di Jawa Tengah, yang juga politikus Golkar, Bowo Sidik Pangarso yang terjaring korupsi distribusi pupuk.

"Yang suka jual beli jabatan siapa?, yang bagi-bagi amplop siapa? Masih mau nanyak, "mana buktinya!"," sindir Prabowo menirukan gaya khas petahana Jokowi.

Karenanya, Prabowo menegaskan bahwa, yang terjadi di Indonesia saat ini bukan merupakan republik yang dicita-citakan proklamator dan pendiri bangsa Soekarno-Hatta.

"Saudara-sudara, ini yang terjadi sekarang bukan republiknya Bung Karno. Ini bukan republiknya Bung Hatta. Dan para pendiri bangsa yang lain. Ini juga bukan republik yang saya bela (di TNI), bukan begini republik yang saya bela. Ini republik sudah dirampok dari tangan rakyat," tegas Prabowo berapi-api.

Selanjutnya, Prabowo juga meminta pemerintah tidak terus menerus meninabobokkan rakyat dengan bagi-bagi kartu.

"Katanya, nanti rakyat mau dibagi kartu-kartu. Hai, Bung! rakyat butuh pekerjaan. Bukan kartu!," ketus dia disambut tawa pendukungnya.

"Faktanya, rakyat sekarang sedang susah. Kita sudah konsultasi ke pakar-pakar ekonom. Disini ada Rizal Ramli, seorang ekonom hebat, beliau pintar bidang matematikan dan fisika. Saya tanya bisa gak kita turunkan harga listrik? Kita turunkan harga sembako? Beliau bilang, "listrik bisa kita turunkan 100 hari kerja hari pertama"," cerita mantan Denjen Koppasus itu.

"Mendengar itu, saya kaget. Lalu, saya bilang ke Pak Rizal, "pak saya tidak mau bohong kepada rakyat, karena saya mau bicara di depan 1 juta rakyat di GBK. Tapi beliau bilang dan meyakinkan saya, kita bisa pak"," ucap Prabowo mengutip pernyataan Rizal Ramli.

"Karenanya, saya bersumpah di depan para ulama dan kyai, serta tokoh-tokoh bangsa, dan kalian jutaan rakyat yang hadir di GBK, kami akan menciptakan pemerintahan Indonesia yang sebersih-bersihnya. Kita kembalikan kekayaan alam kita kepada rakyat Indonesia," Prabowo menjelaskan.

"Terakhir, saya mengajak kita semua, mari kita jadikan 17 April sebagai hari kebangkitan rakyat Indonesia. Mari kita lakukan perubahan bersama-sama. Saya berjanji akan mencari putra-putri bangsa terbaik untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh rakyat. Insyaallah, kita menang," tutup Prabowo.[tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita