Pondok Pesantren Nurul Firdaus Mulai Kebanjiran Pasien Caleg Stres

Pondok Pesantren Nurul Firdaus Mulai Kebanjiran Pasien Caleg Stres

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Salah seorang aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran, Dr. Gumilar memiliki keahlian menangani kejiwaan seseorang. Gumilar yang juga pimpinan Pondok Pesantren Nurul Firdaus, di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis ini mengaku kebanjiran pasien, khususnya calon legislatif (caleg), yang tampaknya gagal di pemilu 2019.

"Usai hitung cepat peroleh suara di pemilu 2019, sudah banyak caleg yang melakukan konsultasi. Sebagian besar masih melakukan rawat jalan. Belum ada yang menjalani rawat inap. Semuanya ditangani dengan baik melalui metode hypnoterapi, ruqyah, guiding dan konseling," kata Gumilar di ruang kerja kantornya di Parigi, Rabu 24 April 2019.

Gumilar memprediksi, usai pemilu pasti pasiennya bakal bertambah. Ini erat kaitannya banyak caleg yang gagal. Jadi,  walau belum ada yang rawat inap tapi pihaknya sudah menyiapkan ruangan untuk caleg yang stres. 

Menurutnya keterkaitan dengan caleg stres atau gangguan jiwa jumlahnya belum dipastikan sampai saat ini. Diharapkan bagi para caleg yang gagal nyalon legislatif di pesta demokrasi sekarang, tingkat kesadaran kesehatan jiwanya semakin tinggi setelah melakukan konsultasi. Mereka kembali dewasa secara politik atau kuat mental juga spiritual. 

"Bagi yang tidak kuat, biasanya muncul sebulan setelah pileg, biasanya gangguan kejiwaan berupa paranoid, Anxiety Depressan, Bipolar, Scyzhophrenia, dsb," tuturnya kepada wartawan Kabar Priangan, Muslih Jerry. 

Gumilar menganalisis, penyebab calon legislatif stres atau depresi diantaranya mereka mengalami kerugian secara finansial, lemah spiritual keagamaan, tidak mempersiapkan diri kalah dalam pemilihan, juga stressor dari keluarga, lingkungan dan seterusnya yang sangat kuat menekan kejiwaannya.

"Kalau calegnya punya bekal agama yang kuat, insya Allah tidak terjadi hal-hal yang menyebabkan depresi. Biasanya yang kurang rajin ibadah, akan mudah terganggu kejiwaannya," tambahnya.

Diungkapkan Gumilar, selama empat pulan antara Januari hingga April 2019 sudah hampir 18 orang  yang direhabilitasi di Pondok Pesantren Nurul Firdause. Tidak hanya caleg yang depresi, gangguan kejiwaan bisa juga berasal dari kecanduan game, kecanduan medsos,  kecanduan gadget dan kecanduan judi on line. Bahkan di ponpesnya sudah ada belasan orang yang mendapatkan rehab akibat kecanduan tersebut.  

"Sampai bulan Maret ada  kurang lebih sekitar 10 orang dan bulan April ada sekitar 8 orang,semuanya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia," tuturhnya. [pr]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita