Gerindra: Yusril Kalap, Menghalalkan Segala Cara Takut Jokowi Kalah

Gerindra: Yusril Kalap, Menghalalkan Segala Cara Takut Jokowi Kalah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Partai Gerindra mengecam Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra yang mengungkap screenshot Habib Rizieq yang meragukan keislaman Prabowo Subianto. Gerindra menilai Yusril yang pro-Jokowi tengah kalap.

“Saya rasa ini bagian dari orang kalap, takut kalah, sehingga mulai menghalalkan suatu cara. Mengapa demikian? Karena bikin acara sepi, berbeda dengan Prabowo-Sandi yang dihadiri ribuan orang. Sehingga muncul kepanikan takut kalah muncul strategi, sehingga muncul screenshot Pak Yusril dengan Habib Rizieq,” ujar Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (3/4/2019).

Andre menjelaskan bahwa Prabowo pernah menyebut ‘Islam saya kurang’. Terkait screenshot tersebut, Andre menyebut persoalan Ijtimak Ulama sudah bulat mendukung Prabowo-Sandi maju Pilpres 2019.

“Saya rasa clear sudah Ijtimak Ulama clear dan Pak Prabowo mengakui bahwa islam abangan, ‘saya islam abangan, islam saya tidak baik, tapi saya tidak pernah kriminalisasi ulama’, Pak Prabowo mengakui makanya beliau mengakui nggak mau jadi imam. Nggak perlu dipaksakan seperti orang sebelah, jadi imam difoto banyak orang. Screenshot Pak Yusril bagian dari orang kalap, takut kalah, alias panik,” cetus Andre.

Sebelumnya, Yusril mengungkap transkrip lengkap percakapan WhatsApp dengan Habib Rizieq yang meragukan keislaman Prabowo. Yusril menegaskan transkrip percakapan itu merupakan bukti bahwa dirinya tak menyebarkan kebohongan.

Yusril mengatakan Habib Rizieq juga menyeret nama Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam percakapan tersebut. Berdasarkan penuturan Yusril, Rizieq menyebut Prabowo terjebak dengan SBY yang tengah berupaya melakukan propaganda melawan politik Islam.

“Perhatikan dalam WA di atas Rizieq yang bilang “PS lemah tentang Islam & lingkarannya pun masih banyak yang “Islamphobia”. Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai “Politik Integritas” beraroma SARA” dan seterusnya,” ujar Yusril. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita