Bawaslu Bali Temukan Ratusan Ribu Undangan Memilih Belum Dikirim

Bawaslu Bali Temukan Ratusan Ribu Undangan Memilih Belum Dikirim

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sehari sebelum pelaksanaan pemilu dimulai, Bawaslu Bali menyoroti kinerja KPU Buleleng. Musababnya, masih banyak formulir C-6 atau surat undangan memilih di Kabupaten Buleleng yang belum didistribusikan. 

Ketua Bawaslu Bali I Ketut Ariyani mengatakan, surat undangan ini belum dikirim lantaran si pemilih tidak ditemukan saat penyelenggara mendatangi kediamannya untuk menyerahkan formulir C-6. Selain itu ada alamat pemilih yang tidak jelas dan pemilih sudah meninggal dunia. 

"Dari data rekap yang kami dapatkan masih ada 121.689 ( lembar formulir C-6) yang belum didistribusi dari yang diterima jumlah 582.437( lembar)," kata Ariani di Bali, Selasa (16/4).

Ariani juga menyebutkan,  Kecamatan Buleleng, Sawan dan Kubutambahan yang ada di Kabupaten Buleleng belum menerima logistik pemilu. Hingga pukul 13.00 WITA, sebanyak 4.120 kotak suara belum disalurkan. 

Bawaslu Bali kemudian meminta agar KPU Buleleng dapat menyelesaikan permasalahan ini sebelum 00.00 WITA nanti. Bagi warga yang belum terdaftar juga tetap dilayani. Syaratnya, warga dapat menunjukkan e-KTP. 

"Pemilih yang belum menerima C-6 bisa memilih dengan menggunakan e-KTP atau surat keterangan. Namun saya kira ini masalah serius terkait kinerja kawan-kawan di KPU," katanya. 

Sementara itu, Ketua KPU Buleleng Gede Suardana membantah bila ratusan ribu formulir C- itu tidak didistribusikan kepada seluruh warga. Ia mengaku, memang masih ada beberapa warga yang belum mendapatkan formulir C-6 tapi tidak mencapai ratusan ribu. 

"Kalau sudah terdaftar di DPT kan bisa memilih. Kok parah gitu ratusan ribu valid enggak itu. Benar adanya gitu?  Belum ada data gitu, " kata dia. 

Ia juga menegaskan, KPU akan melayani warga yang tak menerima formulir C-6. Syarat pertama, pemilih disarankan membawa KTP.  "Bawa KTP saja dulu nanti, " kata dia

Sementara itu, Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Bali, Luh Putu Sri Widyastini tidak menampik adanya keterlambatan pendistribusian logistik pemilu. Menurutnya, ini terjadi karena minimnya jumlah tenaga kerja. Apalagi, Buleleng memiliki  jumlah pemilih terbesar di Bali mencapai 582.437 suara yang tersebar di 2.146 TPS. 

KPU Buleleng telah menambah tenaga kerja untuk mengatur logistik, sebelum akhirnya dikirim ke masing-masing desa dan kelurahan. 

"Pekerja sudah ditambah sehingga totalnya menjadi 40 tenaga. Mudah-mudahan target distribusi seluruh logistik tuntas 100 persen," kata dia. [kp]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA