Tolak Sandiaga Uno, Ponpes Buntet Cirebon tak Cerminkan Akhlak Islam

Tolak Sandiaga Uno, Ponpes Buntet Cirebon tak Cerminkan Akhlak Islam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat tidak mencerminkan akhlak Islam dengan menolak kedatangan Cawapres Sandiaga Uno.

“Harusnya perbedaan pilihan politik tidak memutuskan silaturahmi termasuk menerima kedatangan Sandiaga Uno,” kata pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (3/3/2019).


Kata Ibnu Masduki, penolakan Sandiaga menunjukkan Pesantren Buntet tidak menunjukkan akhlak Islam. “Dalam akhlak Islam dengan non muslim saja bisa bersilaturahim apalagi sesama muslim,” ungkap Ibnu Masduki.

Kata Ibnu Masduki, Pesantren Buntet harus meniru Pondok Pesantren Al Anwar Sarang di bawah pimpinan KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang menerima siapa saja tamu untuk bersilaturahim.

“Mbah Maimoen telah menunjukkan sikap yang sangat bagus dan menjunjung tinggi demokrasi,” pungkas Ibnu Masduki.

Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat (Jabar) menolak kedatangan calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Dalam surat yang beredar dan ditandatangani pimpinan Pondok Pesantren Buntet KH Adib Rofiuddin meminta kepolisian tidak mengijinkan Sandiaga Uno mengunjungi pesantren tersebut.

“Menolak kedatangan Sandiaga karena bisa memicu kerawanan sosial,” kata Kiai Adib.

Penolakan Pesantren Buntet, kata Kiai Adib karena keluarga besar pesantren ini sudah sepakat mendukung Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Kata Kiai Adib, pihak pesantren Buntet tidak bertanggungjawab bila ada sesuatu yang tidak diinginkan terhadap Sandiaga Uno dan tim suksesnya.

Selain itu, ia meminta keluarga besar Pondok Pesantren Buntet menjaga marwah dan martabat di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).[sn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita