Revolusi Mental Tidak Berdampak, Prabowo-Sandi Punya Solusi

Revolusi Mental Tidak Berdampak, Prabowo-Sandi Punya Solusi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Debat Pilpres 2019 putaran ketiga pada 17 Maret nanti mengambil tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.

Perwakilan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi TB Ardi Junardi mengkritik wacana revolusi mental yang digulirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 lalu. Menurutnya, gagasan itu tidak lagi relevan dan justru tidak banyak dirasakan manfaatnya.

Padahal revolusi mental yang diusung ketika itu dimaksud mengubah budaya dan karakter bangsa, terlebih politisi dalam melayani masyarakat.

"Di 2014 kita pernah menemukan narasi baru yakni revolusi mental yang saya tidak ngerti itu apa. Dengan habiskan Rp 100 miliar impact-nya apa. Ini kita bicara soal budaya, budaya lebih ke karakter," tutur Ardi dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Jumat (15/3).

Menurutnya, jika revolusi mental benar terjadi dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia maka pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak maju ikut Pilpres 2019.

Akan tetapi dalam kenyataannya belum ada dampak langsung dan merata dari pembangunan narasi tersebut.

"Kalau ini bagus saya yakin Pak Prabowo tidak maju tapi banyak persoalan negara yang tidak on the track. Di sini Prabowo-Sandi punya rumus untuk itu," beber Ardi.

Sementara itu, Ardi yakin dalam persiapan debat ketiga semakin membuat masyarakat tahu pilihan yang tepat saat pemungutan suara 17 April mendatang. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita