Pertarungan Nyata Debat Pilpres, Ma'ruf Amin Vs Sandi

Pertarungan Nyata Debat Pilpres, Ma'ruf Amin Vs Sandi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Debat calon wakil presiden yang dijadwalkan digelar pada 17 Maret 2019 sejatinya menjadi pertarungan Pilpres 2019 ini. Dua cawapres merupakan kontestan baru yang muncul di Pemilu 2019. Sedangkan kontestan di level Capres telah pernah bertanding pada 2014 lalu. Pertarungan nyata sejatinya ada di Maruf versus Sandi.

Debat cawapres Ma'ruf Amin versus Sandiaga Uno pada Minggu (17/3/2019) mendatang merupakan debat yang paling dinanti oleh calon pemilih. Kendati debat menjadi panggung orang kedua di Istana, tetap saja daya tarik di kandidat wapres menarik bagi publik.

Dalam sejumlah survei yang dilakukan perusahaan riset politik mengungkapkan figur Maruf dan Sandi tampak kontras di lapangan. Di awal kemunculan, figur Maruf alih-alih mendongkrak suara, justru malah menggerus Jokowi. Sebaliknya, figur Sandiaga justru menjadi efek positif bagi Prabowo. Istilah Sandiaga effect mencuat dalam Pilpres 2019 ini.

Temuan riset Charta Politika yang dirilis awal Januari lalu mengungkapkan tak banyak sumbangan faktor Maruf bagi elektabilitas pasangan 01. Responden hanya 0,2 persen yang memilih pasangan calon 01 karena faktor Maruf Amin. Sebaliknya, dalam riset yang sama ditemukan figur Sandi mampu menambah pasar baru bagi paslon 02 sebesar 2,5%.

Dari sisi usia, Maruf dan Sandi terpaut cukup jauh. Genap pada 11 Maret 2019 ini, Maruf Amin berusia 76 tahun. Sebaliknya, Sandiaga tahun ini berusia genap 50 tahun. Keduanya terpaut cukup jauh yakni 26 tahun.

Model kampanye dua cawapres ini juga kontras. Jika Maruf lekat dengan gaya kiainya, ceramah dan sejenisnya. Namun Sandi masuk dalam barisan millenial. Olahraga lari selalu menjadi aktivitas di sela-sela kunjungan ke sejumlah daerah. Tak hanya itu, dalam pertemuan di kegiatan yang dibalut Young Entrepreneur Summit (YES) 2019 di Bandung, Sandi turut tampil dengan penari di acara yang dihadiri 6.000 millenial itu.

Aktivitas Sandi kerap mengusik kandidat petahana. Aksi blusukan di sejumlah pasar tradisional di awal kampanye membuat tipis kuping kandidat petahana. Jokowi pun turut ambil bagian blusukan ke pasar-pasar tradisional.

Sejumlah respons masyarakat di daerah atas kehadiran Sandi juga kerap memunculkan histeria. Tak jarang, Sandi dituding tengah melakukan sandiwara, merekayasa histeria publik atas kehadirannnya. Sandi pun membantah tudingan tersebut.

Debat para Cawapres akhir pekan ini menjadi pertarungan nyata atas paslon 01 dan 02. Momentum ini harus dimanfaatkan masing-masing calon untuk menarik pemilih yang hingga saat ini belum menentukan pilihannya. Jika masing-masing cawapres mampu mengeksploitasi momentum debat cawapres itu, tak menutup kemungkinan pemilih yang belum menentukan pilihannya bakal migrasi ke paslon yang dianggap menarik dan mewakili kepentingannya. [IN]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita