Motif Pemuda 16 Tahun Tikam Ibu dan Nenek hingga Tewas serta Lukai 5 Orang, Sempat Kejar Ayahnya

Motif Pemuda 16 Tahun Tikam Ibu dan Nenek hingga Tewas serta Lukai 5 Orang, Sempat Kejar Ayahnya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Terungkap motif seorang pemuda, JPDS (16), yang menikam ibu, nenek serta lima orang lainnya di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Akibat penikaman tersebut, ibu serta neneknya diketahui meninggal dunia.

Penikaman tersebut terjadi lantaran pelaku merasa tersinggung karena pertanyaan seorang kerabatnya.

Keterangan tersebut diungkap Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing saat ditemui pada Jumat (1/3/2019) malam.

"Motif penikamannya hanya hal sepele, karena pelaku tersinggung ditegur oleh seorang kerabatnya, yang mengatakan selama ini tidak pernah melihat pelaku," kata Tobing, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (1/3/2019).

Peristiwa tersebut terjadi saat pelaku dan keluarganya tengah menghadiri acara keluarga yang digelar di Dusun Lesepu, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua.

Acara tersebut digelar pada Kamis (28/2/2019), kemudian peristiwa nahas tersebut terjadi pada sekitar pukul 15.30 WITA.

Kejadian tersebut bermula saat ada seorang kerabat bernama Andre yang menanyai keberadaan pelaku lantaran sudah lama tak berjumpa.

Pelaku yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara inipun kemudian menanggapi dengan mengatakan bahwa dirinya tak kemana-mana.

Pernyataan tersebut diungkap Kasat Reskrim, AKP Ardyan Yudo Setiantono.

"'Kamu kemana saja. Selama ini tidak pernah kelihatan'," ujar Ardyan menirukan percakapan pelaku dengan saksi pada saat kejadian, seperti dikutip dari Pos Kupang, Jumat (1/2/2019).

Pelaku kemudian menanggapi dengan mengatakan bahwa selama ini dirinya tak kemana-mana.

Jawaban pelaku tersebut disertai dengan pukulan pelaku menggunakan telapak tangannya yang kemudian diarahkan ke tengkuk Andre.

"'Saya dari dulu sudah ada di sini'," jawab pelaku saat itu.


Melihat perlakuan seperti itu dari pelaku kepada Andre, orangtua, anggota keluarga, serta warga lain yang hadir kemudian memberikan teguran kepada pelaku.

Saat itulah kemudian pelaku merasa tersinggung lantaran mendapatkan teguran.

Emosi pelaku langsung memuncak dan pelaku kemudian masuk ke dalam rumah menuju ke arah dapur.

Dari dapur itulah, kemudian pelaku mengambil sebilah pisau dapur yang kemudian digunakannya untuk menikam ibu, nenek serta kelima orang lainnya yang diketahui ibu-ibu.

Tak hanya menikam ibu, nenek serta kelima orang lainnya, pelaku juga sempat mengejar-ngejar ayahnya, Bernadus Batleto.

Bernadus yang ditemui Pos Kupang, masih terlihat syok atas kejadian yang menimpa keluarganya.

Dengan suara yang terbata-bata, dirinya menuturkan bahwa ia sempat dikejar oleh pelaku pada saat kejadian.

Aksi kejar-kejaran itu menyebabkan dirinya terjatuh dan mandapatkan luka di area lututnya.

Beruntung pelaku tak sempat menikam Bernadus hingga kemudian ia berhasil menyelamatkan diri.

Kemudian, Bernadus mengaku tak tahu-menahu mengenai apa yang terjadi setelah dirinya melarikan diri.

"Dia kejar saya juga sampai saya jatuh," sebut Bernadus sembari menunjukkan lukanya setelah terjatuh.

Lebih lanjut, warga setempat sempat melakukan pencegahan atas aksi pelaku dengan melemparinya menggunakan kayu.

Pelaku pun kemudian roboh.

Setelah itu, warga segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan aksi pelaku.

Tak berselang lama, petugas kepolisian pun tiba dan mengamankan pelaku penikaman tersebut.

Ketika hendak dibawa oleh pihak kepolisian, kondisi pelaku berwajah lebam dan penuh darah.

Diduga sebelum diamankan oleh petugas berwajib, pelaku sempat dihakimi oleh warga.

Saat ini pelaku yang diketahui berprofesi sebagai buruh bangunan itu mendekam di tahanan Polres Belu.

Lima orang korban penikaman lainnya dibawa ke RSUD Mgr. Gabriel Manek untuk dilakukan proses penanganan.

Ayah korban mengatakan bahwa anaknya itu sempat putus sekolah pada kelas satu SMP kemudian memutuskan bekerja sebagai buruh bangunan.

Menurutnya, pelaku adalah sosok anak yang tak memiliki masalah dengan keluarganya saat berada di rumah.

Pelaku juga jarang membuat masalah.

Oleh karena itu, Bernadus merasa kebingungan dengan perilaku anaknya yang tiba-tiba menjadi brutal.

Ia yang sejak Kamis (28/2/2019) malam berada di rumah sakit juga merasa sedih lantan istrinya kini sudah pergi meninggalkannya.

"Saya dari tadi malam di sini. Kasian mama tidur sendiri," tutur Bernadus sembari menangis.

Lihat video selengkapnya di sini:

 

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita