Menko Puan Ingin Masjid tidak Jadi Tempat Penyebaran Hoaks

Menko Puan Ingin Masjid tidak Jadi Tempat Penyebaran Hoaks

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menghadiri acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Gerakan Nasional Sejuta Masjid Ramah Anak (Semarak). Dalam kesempatan itu, ia menyatakan ingin masjid tidak dijadikan tempat untuk penyebaran hoaks atau tempat mencaci maki.

“Masjid itu memang bermanfaat agar tidak dipergunakan untuk hal-hal negatif seperti menyebarkan hoaks, kemudian menghujat, atau kemudian menggunakan area masjid itu untuk saling mencaci maki. Tapi, masjid semata-mata harus digunakan untuk beribadah, beraktualisasi dalam ilmu pendidikan Islam,” kata Puan saat ditemui awak media seusai menghadiri acara Silatnas Semarak di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (12/3).

Berkaitan dengan Semarak, ia ingin masjid bisa menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar sejak dini. Para orang tua harus membuat anak mau meluangkan waktunya untuk ke masjid, lalu belajar secara langsung dalam menjalani tata cara beribadah yang baik dan benar.

Ia memberikan contoh dalam kehidupan keluarganya. Sewaktu Puan masih kecil, sang ibu, Megawati Soekarnoputri, beserta almarhum ayahnya, Taufik Kiemas, mengajarkan dia dan saudaranya untuk shalat berjamaah ketika shalat Id. Meski mereka berontak atau menangis, mereka tetap dibawa untuk shalat berjamaah sebagai bentuk pembelajaran.

Bagi dia, ini bukan hanya sekadar seremonial atau keinginan sementara saja, melainkan untuk diimplementasikan di lapangan. “Salah satu jalannya adalah nanti kita harus mencari siapa yang menjadi pengurus atau pengelola masjidnya, yang bisa bertanggung jawab dalam pelaksanaan program ini,” kata Puan.

Semarak ditargetkan akan bisa rampung pada 2030 mendatang, tetapi pembangunannya akan tetap dijalankan mulai tahun ini. Puan sangat mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini, karena itu ia meminta untuk ada sinergi dan gotong royong dengan kementerian lainnya agar bisa mengimplementasikan ini.

“Khususnya Kemenag, Kemenkes, dan Kementerian PPPA, ya, agar bagaimana masjid itu bisa kita kembalikan manfaatnya, dan anak-anak itu kemudian bisa hadir, datang, belajar, dan kemudian mendapatkan ilmu yang bermanfaat melalui masjid,” papar Puan.

Pada tahun ini, rencananya akan ada pembangunan masjid ramah anak di 10 provinsi Indonesia, yang akan dijadikan contoh bagi masjid lainnya. Kemudian, untuk masjid-masjid yang sudah ada, juga akan dilakukan perombakan sesuai dengan konsep masjid ramah anak. [rol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA