Dahnil Anzar Siap Jadi Oposisi Jika Kasus Novel Mengambang Di Era Prabowo-Sandi

Dahnil Anzar Siap Jadi Oposisi Jika Kasus Novel Mengambang Di Era Prabowo-Sandi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hari ini, Selasa (13/3) genap sudah 700 hari pasca penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Namun, kejelasan tentang kelanjutan kasus seolah menemui jalan buntu.

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak adalah salah seorang yang terus bersuara lantang dan menuntut negara hadir menyelesaikan kasus ini.

Geliat Dahnil yang terus menyuarakan keadilan bagi Novel Baswedan, tak menghentikannya meskipun ia saat ini menjadi Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi.

"Saya akan menjadi oposisi utama bila kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, juga tidak dituntaskan oleh Pemerintahan Pak @prabowo dan Bang @sandiuno?"kata Dahnil dalam cuitan di akun twiiter pribadinya, Jakarta? Selasa (12/3).

Dahnil menambahkan, kasus yang menimpa Novel Baswedan dan penyidik KPK yang lain mesti dijawab oleh negara, tentang siapa dalang dibalik penyiraman air keras terhadap Novel. Jika tidak, hal itu menuju suatu kesimpulan bahwa negara acuh.

Dalam kasus Novel, Tim Gabungan Pencari Fakta Novel Baswedan (TGPF) atas rekomendasi Komnas HAM telah dibentuk untuk penuntasan kasus ini. Namun, hingga saat ini kasus tersebut masih belum menemui titik terang.

"Teror terhadap Novel dan penyidik KPK lainnya tak terungkap sesungguhnya bukan karen "tak bisa" namun "tak mau"," pungkas Dahnil. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita