Ajak Pakai Baju Putih, Andi Arief Ingatkan Jokowi Konflik Baju Kuning vs Merah di Thailand

Ajak Pakai Baju Putih, Andi Arief Ingatkan Jokowi Konflik Baju Kuning vs Merah di Thailand

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sebuah tulisan di secarik kertas yang mengatasnamakan Presiden Joko Widodo, beredar di media sosial. Dalam tulisan itu, berisi ajakan untuk memakai baju putih saat hari pemungutan suara pada 17 April 2019.

Namun, ajakan itu justru menuai kritik. Karena, dinilai berlawanan dengan asas pemilu yang rahasia.

Salah satu orang yang melontarkan ketidaksetujuannya adalah Muhammad Said Didu. Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menilai, ajakan tersebut tidak tepat.

"Bapak Presiden Jokowi yang terhormat, jika ini betul tulisan bapak ada baiknya bapak pelajari asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas dan rahasia. Karena rahasia tidak boleh ada simbol-simbol apapun di TPS, kok ini malah bapak suruh rakyat menggunakan simbol. Mohon bapak jangan jadi pembunuh demokrasi," kata Said Didu, melalui akun Twitternya, @saididu, dikutip VIVA, Rabu, 27 Maret 2019.

Politisi Partai Demokratm Andi Arief juga mengomentari tulisan tersebut. Andi menilai, ajakan itu bisa membelah masyarakat.

"Kedua, pemilu itu menurut UU bebas dan rahasia, baju melawan kerahasiaan. Ketiga, bagi yang tak berbaju putih apakah dijamin bebas dari intimidasi," tulis Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief_.

Andi mengatakan, ide berbaju putih justru lebih berbahaya ketimbang terorisme. Dia menyampaikan, perkara pembelahan pemilih berdasar baju, mengingatkan masyarakat pada konflik horizontal yang tajam dan cukup lama di Thailand, paska pemilu, yaitu baju kuning vs baju merah. Demikian juga di Brasil.

"Ide baju putih ingin menjadikan Indonesia seperti Thailand?" ujarnya lagi. (asp)



[vva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita