RR: Data Debat Jokowi Ngawur, Apa ini Karma karena Pendukung Jokowi Doyan Nuduh Hoak?

RR: Data Debat Jokowi Ngawur, Apa ini Karma karena Pendukung Jokowi Doyan Nuduh Hoak?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Presiden Joko Widodo menyatakan akan melanjutkan rencana untuk menurunkan tarif listrik dan harga premium. Jika rencana itu hanya sekedar untuk bahan kampanye, tanpa hitungan dan kebijakan pendukung yang rasional, nantinya akan backfired, dan akan dinaikkan kembali.

Penegasan itu disampaikan ekonomi senior Rizal Ramli menanggapi kebijakan Pemerintahan Jokowi yang menurunkan tarif listrik dan harga premium di awal “tahun politik 2019”. 

“Ada rencana lanjut Presiden @jokowi untuk turunkan harga tarif listrik dan premium. Kalo hanya sekedar untuk bahan kampanye, tanpa hitungan dan kebijakan pendukung yang rasional,, itu hanya “Ongkos Pencitraaan” yang sangat mahal. Nanti akan backfired, akan dinaikkan kembali. Cerdasan kek,” tulis Rizal Ramli di akun Twitter @RamliRizal.

Rizal Ramli juga mengecam validitas data-data yang disampaikan Jokowi pada Debat Pilpres Kedua. Rizal menegaskan bahwa data Jokowi ngasal, ngawur dan manipulatif.

“Pada Debat 2, luar biasa banyaknya data yang ngasal, ngawur dan manipulatif. Apa ini karma ya? karena pendukung-pendukung Mas @jokowi doyan banget nuduh orang yang berbeda pendapat dan kritis dengan tuduhan “Hoak-Hoak !!” Lho sekarang yang jadi “Raja Hoak”  siapa ya?” tanya  @RamliRizal.



Seperti diketahui, 10 Januari 2019, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan juga PT Pertamina (Persero) mengumumkan penurunan harga bensin BBM Premium. 

Dengan penurunan harga itu, BBM jenis Premium di wilayah Jawa, Madura, dan Bali turun mulai pada 10 Februari 2019 menyesuaikan dengan harga di luar wilayah tersebut. Harga Premium Jawa-Bali ditetapkan sebesar Rp 6.450 dari sebelumnya Rp 6.550.

Setelah BBM, mulai 1 Maret 2019, PT PLN (Persero) memberikan diskon kepada pelanggan Rumah Tangga Mampu golongan R-I 900 VA. Diskon yang diberikan sebesar Rp 52/kWh. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita