Rocky Gerung: Jokowi Tak Cermat, Prabowo Sopan

Rocky Gerung: Jokowi Tak Cermat, Prabowo Sopan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung menanggapi penampilan masing-masing kandidat Capres pada debat Pilpres 2019 kedua, Minggu (17/2/2019) malam tadi.

Rocky menilai, capres petahana Jokowi kurang cermat. Salah satunya, Rocky menggarisbawahi perihal jawaban Jokowi soal kebakaran hutan.

"Jawaban Jokowi beberapa meleset, misalnya Pak Jokowi bilang tidak ada kebakaran hutan, (padahal) baru dua hari lalu ada kebakaran hutan di Sumatera. Jadi, beliau kurang cermat memberikan data terakhir," kata Rocky di gedung Transmedia, Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Sementara itu, Rocky menilai penampilan Capres penantang Prabowo Subianto cukup sopan dalam menjawab pertanyaan ketimbabg Jokowi. Prabowo juga terlihat tidak mengklaim sesuatu.

"Prabowo menjawab apa ya... Karena kelebihan Pak Pabowo tidak klaim sesuatu. Prabowo juga cukup sopan," ungkap Rocky.

Diketahui, Jokowi dalam paparannya sempat berbicara tentang visi-misinya soal lingkungan hidup dalam debat kedua Pilpres 2019. Ia kemudian membanggakan soal kebakaran hutan dan lahan yang tidak lagi terjadi dalam 3 tahun terakhir.

"Kita ingin kebakaran hutan, lahan gambut, tidak terjadi lagi. Ini bisa kita atasi. Dalam 3 tahun tidak terjadi kebakaran hutan, lahan, gambut," ujar Jokowi di lokasi debat, The Sultan Hotel, Jakarta.

Akan tetapi, klaim Jokowi tersebut bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Dimana masih banyak ditemukan kasus kebakaran hutan di sejumlah daerah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, bahwa sebanyak 21,67 juta ton air dikerahkan oleh helikopter pengebom air guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu sepanjang Januari-Juli 2017.

Selain itu, Rocky kemudian melanjutkan, seharusnya KPU sebagai penyelenggara pemilu bisa menggelar debat capres dengan baik. Misalnya daftar pertanyaan tidak dipisahkan dalam dua tempat.

"Kasih kritik organisasi debat (KPU) tadi soal waktu diberi tahu dengan suara, seharusnya bisa pakai digital. Tadi pertanyaan dimasukan dua tempat harusnya satu tempat, orang akan curiga jangan-jangan lain di sana pertanyaan mudah dan di sini lebih susah," pungkasnya. [ts]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita