Medali Kemerdekaan Pers buat Presiden, Lucu-Lucuan di HUT PWI

Medali Kemerdekaan Pers buat Presiden, Lucu-Lucuan di HUT PWI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pakde Karwo, gubernur Jatim, menyindir orang-orang yang mengaku waras seperti kita kita ini supaya belajar demokrasi dari penghuni rumah sakit jiwa. Dari mereka kita belajar bahwa kalau demokrasi hanya didasarkan pada kuat-kuatan dan menang-menangan, maka yang terpilih jadi pemimpin adalah orang gila.

Di Surabaya ada Rumah Sakit Jiwa Menur milik pemerintah Jatim. Jumlah pasiennya hampir 500 orang dan jumlah doktet, pegawai, dan staf administrasi sekitar 50 orang. Kalau pemilihan direktur rumah sakit didasarkan pada suara terbanyak dan menang-menangan jumlah pendukung maka yang jadi kepala rumah sakit adalah orang yang paling gila….

Ribuan orang yang memadati Convention Hall Grand City Surabaya mengikuti puncak acara HPN (Hari Pers Nasional) dan Ultah PWI ke-73 langsung gerrr mendengar tamsil lucu Sukarwo.

Karena itu demokrasi bebas tidak selalu menghasilkan pemimpin yang baik, malah bisa sebaliknya.
Peran pers yang bebas dan sehat sangat penting karena demokrasi bisa baik kalau pers sehat.

Margiono, penanggung jawab HPN, juga menambah lucu-lucuan di acara itu. Ia menyebut ada media yang sangat edukatif, contohnya Metro TV. Tentu saja yang dimaksud Margiono adalah mendidik penontonnya supaya memilih petahana.

Ada pula media yang sering kritis kepada pemerintah. Contohnya adalah TV One yang sering bicara keras mengenai kebijakan pemerintah. Tapi, sebenarnya yang keras bukan TV One, tapi orang-orang yang berbicara di TV One-lah yang suka bicara keras…Karni Ilyas terpingkal-pingkal.

Ada pula media yang sopan santun dalam menyajikan berita mengenai pemerintah, contohnya adalah Rakyat Merdeka korannya Margiono yang suka bikin headline serem seperti “Mulut….Bau Solar”

Jokowi juga ikut menambah lucu-lucuan. Ia sebenarnya sudah menyiapkan hadiah sepeda untuk pemenang kuis. Tapi ia mengurungkan kuis soalnya yang datang bos-bos media seperti Surya Paloh dan Chaerul Tanjung.

Sebenarnya Jokowi mau mengundang Karni Ilyas naik panggung untuk diberi pertanyaan kuis. Tapi, masak Karni ditanya soal nama-nama ikan, nanti dia jawab ikan Indosiar lagi. Mau ditanya soal nama-nama pulau pasti juga hafal. Jadi, kuis dibatalkan.

Ada lagi yang lucu. Acara inti berlangsung setengah jam, tapi setelah itu acara selfi-selfi dengan Jokowi lebih lama dari acara inti. Seperti biasa Jokowi berjalan menghampiri undangan, nyalami, trus pasang badan untuk selfi-selfi.

Selama acara selfi-selfi berlangsung pintu keluar ditutup, dijaga ketat tidak boleh ada yang keluar. Ribuan orang terkurung kesal di dalam. Surya Paloh dan Chaerul Tanjung pun kesal kepada pengawal presiden, tapi ya tetap harus menunggu karena pintu tertutup.

Baru setelah Jokowi puas bersfi dan pergi meninggalkan gedung ribuan orang akhirnya bebas berebutan meninggalkan ruangan..

Puncak dari lucu-lucuan di HPN adalah Jokowi dihadiahi medali kemerdekaan pers oleh Margiono….

Laporan: Dhimam Abror
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita