Hindari Frasa Tak Beretika, Pejabat Publik Harus Punya Wawasan Internasional

Hindari Frasa Tak Beretika, Pejabat Publik Harus Punya Wawasan Internasional

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemilihan frasa "Propaganda Rusia" yang dilontarkan Presiden Joko Widodo saat mendulang simpati di Jawa Timur beberapa waktu lalu menunjukkan minimnya wawasan seorang kepala negara dalam memahami etika dalam pergaulan internasional. 

Pasalnya, pernyataan capres petahana itu dinilai bisa berdampak pada hubungan bilateral kedua negara.

"Kita ini harus memiliki wawasan internasional yang cukup untuk memahami etika dan wawasan internasional," kata Ketua Perkumpulan Swing Voters (PSV) Adhie M Massardi dalam diskusi publik bertajuk Hoaks Propaganda Rusia "Indonesia Hari Ini, di Mata Dunia" di Tebet Barat Dalam, Jakarta, Sabtu (9/2).

Jubir Presiden era Gusdur itu juga menyesalkan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut nama negara dengan konotasi yang buruk.

Meskipun, menurut Adhie, pernyataan yang menggunakan terminologi buruk kepada negara lain bisa saja disampaikan seorang kepala negara dengan catatan, harus menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi dan dialami oleh suatu negara.

"Dulu Bung Karno bilang Amerika kita setrika, Inggris kita linggis tapi dalam keadaan dan masa konfrontasi. Sekarang kan biasa-biasa saja," kata Adhie.

Karenannya, aktivis senior itu menekankan kepada para pejabat publik untuk memahami etika dalam bernegara termasuk pergaulan internasional. 

"Kita menyesalkan pemahaman terhadap etika internasional tidak dipakai oleh pejabat kita. Itu sebabnya tidak dihormati sama sekali karena tidak punya wawasan internasional yang cukup," pungkasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita