Dukungan Pengusaha Untuk Paslon 01 Kontraproduksi Kebijakan Ekonomi Jokowi

Dukungan Pengusaha Untuk Paslon 01 Kontraproduksi Kebijakan Ekonomi Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungguli Joko Widodo-Maruf Amin di kalangan pemilih kelompok pengusaha. 

Paslon nomor urut 02 mendapat dukungan suara 81,2 persen. 

Survei Nasional Pemilihan Presiden 2019 terbaru dari Celebes Research Center (CRC) juga menemukan pemilih kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendukung Prabowo-Sandi 42,9 persen suara, sedangkan Jokowi-Maruf 28,6 persen. 

Menanggapi hal itu, anggota BPN Prabowo-Sandi, Anggawira mengatakan, kebijakan pemerintah dalam hal ekonomi nampaknya tidak berdampak positif bagi kalangan pengusaha.

"Saya rasa survei ini mencerminkan bahwa para pengusaha menilai kondisi bangsa ini secara ekonomi cukup berat," ujar Anggawira.

Anggawira yang juga ketua salah satu organisasi pengusaha ini menambahkan, kebijakan ekonomi yang dulu sangat konstruktif sekarang justru sangat sporadis dirasakan para pengusaha.

"Padahal para pengusaha yang tergabung dalam Kadin ikut di dalam Pokja yang dibentuk pemerintah untuk mengawal PKE (Paket Kebijakan Ekonomi). Namun, perlahan-lahan semangat reformasi ekonomi ini turun," sambung caleg DPR Dapil Jawa Barat VIII ini.

PKE ke-16 dicermatinya tidak disusun melalui konsultasi yang baik dengan pelaku usaha, sehingga berdampak protes dari kalangan pengusaha.

"Sangat disayangkan implementasi dari berbagai kebijakan pemerintah sekarang masih jauh dari harapan. Selain itu, OSS (Online Single Submission) yang awalnya diharapkan sebagai pendorong investasi malah menjadi beban baru karena belum terintegrasi penuh antara pusat dan daerah," katanya.

Hemat pengusaha muda ini, sekarang yang perlu dilakukan pemerintah ialah membangun industri yang mulai bergeliat lagi dari akhir 2017 lalu. Ini tercermin dari komposisi impor bahan baku/barang penolong yang terus naik, konsumsi otomotif yang meningkat dan bertumbuhnya jasa logistik. 

"Seharusnya kita bisa manfaatkan momentum ini. Ditambah lagi, proyeksi ekonomi global dalam kurun tiga tahun ke depan akan turun. Jadi saat ini waktu yang tepat untuk membangun kembali industri kita mulai dari hulu sampai ke hilir, mulai dari padat karya sampai full automation," tutup Anggawira. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita