Foto Lawas Prabowo & Titiek Berpakaian Ihram, Sudah Ada Sebelum Muncul Istilah Pencitraan

Foto Lawas Prabowo & Titiek Berpakaian Ihram, Sudah Ada Sebelum Muncul Istilah Pencitraan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Beredar foto lawas capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, bersama Titiek Soeharto mengenakan pakaian ihram.

Foto tersebut diunggah oleh akun fanbase @titiksoeharto, Minggu (10/2/2019).

Dalam foto tampak Prabowo muda yang mengenakan sehelai kain wana putih, seperti yang dikenakan orang sedang beribadah ke tanah suci.

Sementara itu, Titiek yang kala itu masih berstatus sebagai istri Prabowo, tersenyum mengenakan kain putih berwujud seperti mukena.

Tak diketahui kapan pastinya foto ini diambil.

Namun, sejak pertama kali diunggah, foto itu telah menjadi perbincangan warganet.

Foto itu juga banyak direpost oleh akun Instagram pendukung Prabowo-Sandi.

Salah satu publik figur yang mengunggah ulang foto lawas Prabowo-Titiek itu adalah Fauzi Baadila.

Memposting foto Prabowo dan Titiek, ia menyertakan caption dan menyinggung soal pencitraan.

Menurut, aktor film satu ini, saat foto itu diambil, belum ada istilah pencitraan.

"Dahulu kala sebelum istilah “Pencitraan” muncul di Kamus Besar Bahasa Bon*Sky

#MenepisTuduhanTakBertepi

Repost bude @titiksoeharto 
@titieksoeharto," tulis Fauzi lewat akun Instagram @fauzibaadilla__.

Unggahannya itu kemudian direspons sejumlah warganet.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto merupakan pasangan suami-istri yang telah resmi bercerai pada tahun 1998.

Namun, hingga kini alasan percerainnya tidak pernah diketahui oleh publik.

Soal sisi religius Prabowo Subianto seperti yang tampak pada foto, Titiek juga pernah mengungkapkannya.

Menurut Titiek, Prabowo sudah Islam sejak dulu sebelum menikah dengannya.

Titiek juga bersaksi dia sering diimami Prabowo.

Hal itu dibeberkan Titiek untuk menjawab tudingan La Nyalla Mattalitti.

Salah satu tantangan La Nyalla yakni menantang Prabowo untuk menjadi imam salat.

"Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan salat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla waktu itu.

Kemudian, dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Prabowo menjawab tudingan itu.

Prabowo pun mengakui kalau dirinya tak pantas untuk menjadi imam salat.

"Jadi ada upaya selalu mencari-cari kesalahan, suatu saat saya dibilang islam garis keras, besoknya saya dibilang kurang Islam."

"Saya gak bisa jadi imam solat katanya. Ya saya merasa tahu diri, yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. betul? Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam solat, lebih baik saya ikuti orang yag lebih tinggi ilmunya dari saya," ungkapnya dalam tayangan Gerindra TV yang dibagikan di twitter Partai Gerindra.

Prabowo juga mengatkan tak ingin berbohong dan berpura-pura terkait hal tersebut. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita