Begini Cara Rizal Ramli Memperkirakan Kekalahan Jokowi

Begini Cara Rizal Ramli Memperkirakan Kekalahan Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ekonom senior DR. Rizal Ramli memperkirakan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin kalah dalam pemilihan presiden bulan April mendatang. 

Di DKI Jakarta, ia memperkirakan Jokowi akan kalah lebih dari 15 persen. Sementara di Banten, Jokowi-Maruf akan kalah sekitar 9 persen. Di Jawa Barat kekalahan Jokowi bisa lebih dari 20 persen. 

Rizal Ramli juga memperkirakan, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan mengalami kekalahan tipis di Jawa Tengah yang merupakan basis tradisional PDIP dan PKB.  

Di Pulau Sumatera pun Jokowi akan mengalami kekalahan telak. Hanya di Lampung ada peluang kemenangan bagi pasangan 01. 

Rizal Ramli mengatakan, perkiraannya ini bersifat indikatif. Artinya, bukan didasarkan pada poling atau survei politik yang biasa dilakukan lembaga survei politik. 

“Ini hanya random questi0ning, karena saya terus keliling daerah, bertemu berbagai lapisan masyarakat, dari tukang ojek, buruh, petani, kaki lima, kalangan bisnis top, menengah dan UKM,” ujarnya dalam perbincangan dengan redaksi sesaat lalu.

Rizal Ramli juga membandingkan situasi sekarang dengan masa menjelang Pilpres 2014. Di saat harapan masyarakat pada Jokowi sedang “sangat tinggi” ternyata apa yang disebut sebagai “Jokowi Effect” hanya sekitar 2 persen. 

“Saat menjelang Pilpres 2014, assesment saya tepat bahwa “Jokowi effect” hanya 2 persen. Kenyataannya PDIP hanyak naik 2,4 persen menjadi 18,4 persen,” ujarnya lagi.

Saat itu, dia mengingatkan sebanyak 12 lembaga survei politik dengan berani  meramalkan “Jokowi Effect” antara 17 sampai 19 persen. 

“Juga saya memperkirakan bahwa Ahok akan kalah dalam Pilkada 2017 di Jakarta. Tetapi lembaga-lembaga polling sebaliknya, mengatakan Ahok akan menang antara 2 sampai 3 persen. Ternyata kalah. Mereka melakukan kesalahan perkiraan antara 7 hingga 8 kali margin of errors,” demikian Rizal Ramli menutup penjelasannya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita