Balas La Nyalla, Tim Prabowo: Pegang saja Janjinya, Potong Leher

Balas La Nyalla, Tim Prabowo: Pegang saja Janjinya, Potong Leher

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  La Nyalla Mattalitti menyindir massa penyambut calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, di Madura merupakan massa drop-dropan. Kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) pun membalas komentar La Nyalla.

Juru Kampanye BPN, Nizar Zahro, geram atas ucapan La Nyalla itu.

"Pertama saya ingin menyampaikan, bahwa tanggal 26 Februari Pak Prabowo menyapa Madura, itu sudah ribuan massa. Itu tidak ditransfer dari luar Madura, yang datang itu Madura asli," kata Nizar saat dihubungi VIVA, Kamis, 28 Februari 2019.

Menurut Nizar, pihaknya tidak biasa berbohong. Jadi dia menyarankan jika La Nyalla tidak tahu, maka lebih baik diam. Ia meminta eks Ketua Umum PSSI itu tak perlu banyak bicara. Namun, buktikan saja janji soal potong leher.

"Kita tidak biasa berbohong, memberikan berita hoax. Jadi alangkah baiknya saudara La Nyalla yang tidak tahu, tidak usah banyak omonglah. Pegang saja janjinya, potong lehernya," ujar politikus asal Bangkalan ini.

Nizar menegaskan, massa yang membeludak di acara Prabowo sebagai bukti nyata masyarakat Madura ingin perubahan. Kata dia, bila La Nyalla sesumbar Jokowi menang 70 persen di Madura, lebih baik dibuktikan saja.

"Jangan banyak omong, enggak usah nuduh itu massa ditransfer dari luar Madura, kita tidak punya uang untuk membayar orang datang," ujarnya.

Kemudian, ia menyinggung masyarakat Madura mungkin termasuk yang muak dengan janji presiden yang belum dipenuhi.

"Mereka ingin semua murah, tidak dijanji-janji. Anggaplah La Nyalla itu orang gila, orang bukan orang Madura kok ngomentarin orang Madura," tutur La Nyalla.

Sebelumnya, La Nyalla kembali melontarkan manuvernya dengan pernyataan yang menyinggung massa Prabowo didatangkan dari luar Madura. Capres nomor urut 02 itu menyambangi Pesantren Mambaul Ulum, Bata-bata, Kabupaten Pamekasan dan beberapa titik di Madura, Senin, 25 Februari 2019.

"Kalau dilihat dari satu pesantren. Itu kan isinya alumninya, kemudian santrinya, bukan rakyat di sekitarnya. Itu kan drop-dropan dari luar (daerah), kita kan juga tahu," kata La Nyalla di Malang, Kamis, 28 Februari 2019. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita