Ahli 'Operasi Senyap' di Balik Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin

Ahli 'Operasi Senyap' di Balik Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada April 2019 mendatang suhu politik di tanah air semakin menghangat.  Berbagai strategi digunakan untuk menggaet hati pemilih yang bermuara meningkatkan elektabilitas para kandidat. 

Sejauh ini berdasarkan hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga, petahana Jokowi yang berpasangan dengan Kiai kharismatik Maruf Amin selalu menempati posisi teratas. Fakta ini setidaknya menjadi gambaran keberhasilan strategi 'perang' yang digunakan petahana. 

Dibalik situasi tersebut ada sosok yang berperan penting dalam mendongkrak elektabilitas Jokowi-Kiai Maruf Amin. Berdasarkan investigasi, "Dia",merupakan sosok central dengan 'operasi senyapnya'. Berbekal latar pendidikan di bidang pertahanan dan keamanan, ia mampu menerapkan strategi 'perang' yang setidaknya hingga kini sangat efektif mendongkrak elektabilitas Jokowi. 

Dia,adalah master dalam ilmu strategi perang, tamatan luar negeri dan diindikasi pernah masuk ke Pentagon ( tidak sembarang orang bisa masuk Pentagon) dia sangat tahu gerak lawan karena pernah berada di ring satu lawan dan ring satu koalisi lawan.

Dia,menerapkan pola kerja yang disebut operasi senyap yakni, melakukan kontra intelejen, analisa gerak lawan dan conuter attack. Ciptakan dampak tapi tidak terdeteksi dan Ciptakan sel sel ditubuh lawan yang dapat  diaktifkan saat diperlukan.

Di pentas politik Nasional, Dia memiliki rekam jejak yang baik. Bersama gerakan Dia menjadi garda terdepan memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia yang kala itu berpasangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selanjutnya, dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2012, Dia,dengan gerakan 'undergroundnya' sukses memenangkan duet Jokowi-Ahok memimpin Ibukota.  Kini pria yang memiliki jaringan luas baik di tingkat grassroot dan elit ini berada di belakang barisan petahana Jokowi-Kiai Maruf Amin, yang diberi tugas khusus operasi senyap dengan code name, Baradewa.

Sumber: harianterbit

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA