Viral Foto Anaknya Pegang Bendera Papua Merdeka, Begini Kata Bupati Nduga

Viral Foto Anaknya Pegang Bendera Papua Merdeka, Begini Kata Bupati Nduga

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Bupati Nduga Yairus Gwijangge membenarkan, foto pemuda yang memegang Bendera Bintang Kejora dan viral di media sosial adalah anaknya. Namun ia mengklaim itu hanya editan.   

Diketahui beberapa waktu lalu masyarakat Papua dihebohkan dengan sejumlah foto di akun Instagram @rockdoggs. Di salah satu postingannya, remaja yang diduga anak Bupati Nduga itu memegang bendera bintang kejora dengan keterangan berbunyi: 'TIDAK bisa menyangkal jati diri Sebagai anak Bangsa Papua. MERDEKA #lawan #merdeka.'

Sontak saja hal ini mengundang banyak komentar lantaran di Nduga, tepatnya di Distrik Yigi dan Mbua, ada penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB), pada awal Desember lalu.

Yairus saat ditemui wartawan di Kantor Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Selasa (1/1) kemarin mengaku sudah mengklarifikasi langsung perihal foto tersebut kepada anaknya yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Ia menegaskan kepada anaknya bahwa pendidikan yang ditempuh memakai uang negara. 

Karena itu, tidak pantas jika anaknya bertentangan dengan pemerintah Indonesia. "Jadi saya tanya, bapak ini sementara Bupati, bapak ini ada di pemerintah Republik Indonesia, bapak biayai anak dari uang pemerintah," ujarnya.

Anaknya lantas menyesal dengan adanya postingan itu. Dikatakan anak Yarius foto tersebut telah diedit.

"Foto ini bukan foto asli, ini foto segan-segan. Anak saya sebenarnya duduk di kursi merah. Dia duduk di situ. Tetapi orang-orang edit foto kemudian tempel lalu orang mulai kata-kata di situ. Anak saya kecewa," beber Yairus.

Ia menduga, foto ini dimunculkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuatnya muncul di tengah situasi Nduga yang tengah panas pasca penembakan. Ya, Yairus selama ini menghilang dan tidak kelihatan batang hidungnya pasca peristiwa ini.

"Atau mungkin karena kabupaten Nduga yang saya pimpin ini kondisinya sementara tidak aman pada saya di luar. Orang tidak senang bagian ini lalu orang ungkit," tuturnya.

Ia curiga bahwa ini dilakukan anak-anak Papua yang iri lantaran anaknya sekolah di luar negeri. 

"Saya kirimkan anak saya sekolah ke luar negeri, kalau mereka munculkan ini karena iri, kasih tahu mereka bupati ada. Kasih tahu mereka punya bupati supaya mereka terkirim ke luar negeri, sekolah di sana," kesal Yairus. 

Untuk itu ia menegaskan bahwa dirinya dan anaknya tetap berpegang teguh pada NKRI. Ia pun meminta agar peristiwa semacam ini tidak perlu dibesarkan lagi. "Saya menyampaikan permohonan maaf. Lain kali antara orang Papua jangan kita besarkan ini," pungkas Yairus. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita