Tjahjo Kumolo: Kekuatan PDIP adalah Tak Tergiur Kekuasaan

Tjahjo Kumolo: Kekuatan PDIP adalah Tak Tergiur Kekuasaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  PDI Perjuangan akan menggelar perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-46 pada 10 Januari mendatang. Jelang perayaannya, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai PDI Perjuangan itu, Tjahjo Kumolo, sedikit mengenang proses konsolidasi dan bagaimana peran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri membesarkan partai.

Menteri Dalam Negeri itu pun tak lupa mengenang awal bergabung, yang ketika itu masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Kemudian, Tjahjo diberi kesempatan menjadi Wakil Sekretaris Fraksi di Kongres PDIP 2005, dan menjadi Sekjen Partai di kongres berikutnya pada 2010.

Tjahjo Kumolo menyebutkan bahwa setelah 2004 adalah masa pergulatan besar PDIP, lantaran kalah di pemilu legislatif maupun pemilu presiden. Pada masa 2004 hingga 2014, Megawati menekankan agar PDIP tak tergiur kekuasaan disaat godaan itu semakin banyak.

"Kekuatan PDIP pada masa 10 tahun itu adalah keteguhan untuk tak tergiur kekuasaan. Prinsip yang diajarkan oleh Ibu Megawati adalah, kalau mau berkuasa, ya berjuang merebut kemenangan secara demokratis," ungkap Tjahjo di Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Selain tak tergiur dengan kekuasaan, pada saat itu, Tjahjo juga menyebutkan bahwa terdapat 3 pilar yang menjadi kekuatan di dalam PDI Perjuangan, yakni kekuatan di struktur hingga pengurus anak ranting, kekuatan di legislatif, serta dan kekuatan di eksekutif.

"Jadi sebelum seseorang didudukkan, akan dicek apakah dia cocok di DPR, eksekutif, atau struktur. Itu pakai psikotes. Sekjen, wasekjen, bekerja menggerakkan dan mengorganisir Tiga Pilar Partai. Termasuk menggerakkan masyarakat dan pemilih. Itulah kunci kekuatan politiknya," paparnya.

Selain menceritakan kenangannya, Tjahjo Kumolo juga secara khusus bicara soal Megawati. Ia menbantah jika banyak yang menuding sosok Megawati merupakan pemimpin keras dan otoriter. Secara profesional ia menilai Megawati adalah sosok yang demokratis.

"Ibu Megawati itu orang yang detil. Beliau tahu siapa-siapa saja pendiri partai, yang berjasa, yang membela, dan siapa pengkhianat partai," terang Tjahjo Kumolo. [okz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita