Tim Prabowo Jawab KPU: Kami Nggak Senyam-senyum, KPU Jangan Lebay

Tim Prabowo Jawab KPU: Kami Nggak Senyam-senyum, KPU Jangan Lebay

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menmbantah pernyataan KPU soal 'rapat senyam-senyum, di luar teriak-teriak'. Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, meminta KPU tak memperkeruh suasana.

"Harusnya KPU jangan memprovokasi seperti itu. Jangan membangun narasi lebay. Saya nggak ingin menyerang KPU secara institusi, tapi tolong komisionernya jangan membangun narasi yang nggak benar," kata Andre saat dihubungi, Senin (7/1/2019).

Ia menilai pernyataan KPU itu terkesan memojokkan BPN Prabowo-Sandi. Andre menjelaskan BPN Prabowo-Sandi tak pernah sekadar 'senyam-senyum' dalam rapat dan menyepakati mekanisme debat capres-cawapres begitu saja. 

"Masak kami dikira hanya datang rapat senyam-senyum. Ini jadi patut diduga komisionernya berpihak gitu lho, karena pernyataan ini. Terkesan politis dan memojokkan kubu kami," ujar dia.

Andre lantas mencontohkan soal pemaparan visi dan misi capres-cawapres yang tak pernah disepakati Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Ia menyebut sejak awal BPN Prabowo-Sandi adalah pihak yang berkukuh agar paparan visi-misi difasilitasi KPU.

"Misal soal pemaparan visi misi tanggal 9 Januari itu, pihak kami mengusulkam kalau visi misi disampaikan kandidat masing-masing. Tapi kubu Pak Jokowi inginnya stuntman, kami oke. Mereka pakai stuntman, kami tetap kandidat, tapi mereka tidak setuju," jelas Andre.

"Kemudian sama-sama stuntman, tapi kandidat kami hadir, mereka nggak setuju. Ya sudah, sama-sama stuntman, tinggal waktunya pagi atau siang gantian, tapi mereka nggak mau. Maunya berbarengan. Karena nggak setuju, ya sudah KPU tidak jadi memfasilitasi," lanjut dia.

Demikian pula soal kisi-kisi atau bocoran soal debat bagi capres-cawapres. Usulan itu, kata Andre, datang dari BPN Prabowo-Sandi demi menghadirkan keadilan bagi kedua pihak.

"Soal kisi-kisi debat, memang itu disetujui dalam rapat oleh kedua belah pihak untuk diberikan. Alasannya, dulu ada informasi di 2014 Pak Prabowo dan Pak Hatta (Hatta Rajasa) tidak dapat bocoran. Nah, patut diduga kubu sebelah dapat. Jadi supaya adil dan semua dapat perlakuan yang sama, kisi-kisi disepakati diberikan ke kedua tim," ujarnya.

Debat perdana capres-cawapres digelar KPU pada Kamis, 17 Januari 2019. Menurut KPU, mekanisme debat perdana telah disepakati TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandi dalam rapat. 

Meski demikian, perdebatan di antara kedua timses masih terjadi. TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandi saling tuding soal siapa yang tak siap debat, hingga soal bocoran pertanyaan debat.

Ke depan, KPU menyatakan akan melakukan evaluasi usai debat pertama digelar. Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengingatkan agar kedua timses tak sekadar 'senyam-senyum', tetapi kemudian teriak-teriak di luar rapat.

"Jadi debat kedua, ketiga, keempat itu bisa berbeda-beda, bagaimana masing-masing gagasan punya usulan. Jangan pas rapat senyam-senyum nggak protes, nggak apa, tapi di luar teriak-teriak. Menurut saya itu tidak bertanggung jawab," kata Pramono.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita